Jas Merah

9 Februari 2020, 01:42 WIB
SALAH seorang guru peserta lomba baca puisi tampil pada babak final memperebutkan Piala Bupati Purwakarta di Dinas Pendidikan setempat beberapa waktu lalu.*/HILMI ABDUL HALIM/PR /Hilmi Abdul Halim/

Jas Merah
jangan sekali kali melupakan sejarah

Di Malang ada Abdurachman Saleh
Di Surabaya ada Juanda
Di Bali ada Ngurah Rai

Dan di daerah daerah lain
Ada nama pahlawan
Sebagai pengiling ngiling jasanya

Di Setasiun di Stadion
Dan di Lapangan Terbangnya

Bahkan “Semut” pun sampai saat ini
Tetap diabadikan Surabaya
Sebagai nama stasiun
Di ibukota propinsi Jawa Timur itu

Baca Juga: Menjerat Gusdur, Buku Dibalik Konspirasi Memakzulkan Presiden

Dan di Banyuwangi sendiri?!
Mana nama Tawang Alun
Mana nama Agung Willis
Mana nana Rempek Jogopati
Mana nama Sayu Wiwit

Apakah jasa mereka
Melawan kompeni
Tidak pantas dihormati?!

Mereka telah mengorbankan nyawanya
Demi Bumi Blambangan ini

Apakah ada orang
Yang meragukan jasanya?!

Apakah ada orang
Yang menjelek-jelekkan namanya?!

Apakah nama nama pahlawan
Tawang Alun
Agung Willis
Rempeg Jogopati
Sayu Wiwit
Tidak pantas diabadikan?!
Apakah nama nama tokoh diatas
Itu tidak pantas dihormati?!

Baca Juga: SKD CPNS, Bupati Banyuwangi: Kita Butuh PNS Hebat!

Dalam sejarah perang Puputan Bayu
Tahun 1771 sampai rahun 1774
Perangnya Ki Rempeg Jogopati
Dan Perangnya Sayu Wiwit
Melawan kompeni
(dalam tulisan saya perang puputan bayu dan sayu wiwit 1 sd 5 di FB)

Perang Puputan Bayu
Adalah perang yang sangat besar
Menguras tenaga kompeni
Juga menguras biaya Kompeni

Sampai dikatakan
Menaklukkan Bumi Nusantara
Di Belambangan inilah Kompeni
Paling banyak berkorban nyawa
Juga paling banyak keluarkan biaya

Korban meninggal pasukan Kompeni
Mencapai 3 ribu orang lebih.

Belum lagi ditambah korban
Dari bantuan laskar pribumi
Yang membantu Kompeni
Dari Jakarta dari Jawa Tengah
Dari Surabaya dan Madura

Sedang biaya perang
Yang dikeluarkan Kompeni
Setara dengan 8 ton lebih emas
(silahkan dikslkulasi rupiah sekarang)

Baca Juga: Dugaan Investasi Bodong Rp 200 Miliar KSP Tinara Banyuwangi

Pertanyaannya sekarang
Lalu mengapa korban pasukan
Kompeni sangat besar?!

Jawabannya adalah…
Karena jiwa patriotik
Ki Rempeg Jogopati dan Sayu Wiwit
Sangat luar biasa

Dan yang perlu
Dihargai dan dijunjung tinggi

Adalah mereka tidak mau Kompeni
Menduduki dan menjajah
Bumi Belambangan ini

Mereka mempertaruhkan nyawanya
Mereka mempertaruhkan
Apa saja yang mereka punya

Semuanya demi tanah kelahiran ini
Semuanya demi negeri tercinta ini

Apakah belum cukup?!
Apakah belum cukup pengorbananya?!

Tanah ini bukan milik siapa siapa
Tanah ini milik Lare Lare Osing

Baca Juga: Dimanakah Kedhaton Wetan?

Yang leluhurnya pernah
Mempertaruhkan nyawanya
Demi Tanah Kelahiran iki

Sejarah ojo diseleh
Jas Merah
Jangan sekali kali melupakan sejarah
Itu pesan proklamator kita

Lare Lare Osing
Sangat menghargai jasa pahlawanya

Saiki rungokeno
Omonge lan pesene poro leluhur

Paran salahe awak isun
Kurang kelendi awak isun

Segalanya sudah kami suguhkan
Jiwa dan raga ini
Juga sudah kami suguhkan

Sudah tidak ada yang kami punya
Jiwa dan raga pun
Sudah bukan lagi kami punya

Isun mung duwe tinggalan
Kanggo anak putunisun
Semangat dan perjuangan

Pesen isun reng riko kabeh
Jaganen Tanah Kelahiran iki
Rumaten hang bener
Ojo sampek riko gadekaken

Siro oleh ngunduh uwohe
Tapi ojo di erog uwite
Tuwas tebluk kabeh sak pucile
Ilingo lan umanono
Anak putuniro…

Iki pesen isun
Mugo mugo ono hang nggatekaken

Nawi siro arep iling ring isun
Iling ring perjuangan isun

Utowo isun siro lalekaken
Utowo isun siro gelethakaken
Utowo isun siro anggep

Baca Juga: Yahya, Terduga Pelaku Teror Sajam Juga Aniaya Pekerja Proyek PU

Perjuanganisun seng ono artine paran paran

Iku paran jare awakiro
Iku paran jare awakiro
Iku paran jare awakiro
……………………………………………………..

Lare osing kekuatane
Teko seduluran selawase

Tapi sepisan maning isun ngomong

Isun lan dulur dulur siro kabeh iki
Berjuang ngadepi Kompeni
Dudu kerono paran

Tapi kami berjuang
Karena cintanya pada negeri ini
Karena cintanya
Pada tanah kelahiran ini..

Di Surabaya ada Juanda
Di Malang ada Abdurachman Saleh
Di Bali ada Ngurah Rai
Dan masih banyak lagi daerah lain…

Itu artinya di daerah daerah tersebut
Ada pahlawannya…
Dan bisa menghargai jasa jasanya

Apakah di Tanah Kelahiran ini
Tidak ada pahlawannya ?!

Tentunya jawabannya…
Ada di relung hati ini…

Semoga. Aamiin

Perum Kalipuro Asri
13 Desember 2019, 13.45 wib

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pemkab Banyuwangi Banyuwangi

Tags

Terkini

Terpopuler