Monumen Agung Wilis, Mencari Figur Pengganti Anas

- 15 Februari 2020, 02:54 WIB
SILUET Tugu Patung Ma Eroh dan Abdul Rozak di Alun-Alun Kota Tasikmalaya, Sabtu 29 Desember 2018. Kisah pejuang lingkungan, Ma Eroh semakin pudar di sebagian warga Tasikmalaya. /BAMBANG ARIFIANTO/PR
SILUET Tugu Patung Ma Eroh dan Abdul Rozak di Alun-Alun Kota Tasikmalaya, Sabtu 29 Desember 2018. Kisah pejuang lingkungan, Ma Eroh semakin pudar di sebagian warga Tasikmalaya. /BAMBANG ARIFIANTO/PR /BAMBANG ARIFIANTO/

Ilange Belambangan Banyuwangi gantine

Itu kata Kang Gion

Seniman lukis pematung bertalenta

Dalam gesah seni

Ikatan Dulur Dulur Belambangan

Sekaligus merupakan bait akhir

Dari lagu Osing Pahlawan Bongso

 

Dalam gesah seni yang kreatif itu

Nyelethuk seorang budayawan muda

Dian Creasi dengan ungkapanya

Yang Sangat Mengejutkan

 

Dian Creasi Menyampaikan

Untuk meningkatkan

Daya tarik pariwisata ke Banyuwangi

Dan mengingatkan lagi

Jasa Para Pahlawan Belambangan

Bagaimana jika di Banyuwangi

Ada patung Agung Wilis di Tumpang pitu

Disana ada pantai selatan

Disana juga ada Pantai Lampon

Dan Pariwisata Pulau Merah

Pasti menggeliat ramai pengunjung

 

Saya sangat terkejut

Baru kali ini dalam gesah seni

Ada ide pembuatan patung disini

Bagi saya ide itu sangat brilian

 

Dari ide budayawan muda Dian Creasi

Jadilah tulisan saya di bawah ini;

 

Waktu terus berlalu

Ritme kehidupan juga terus berganti

Namun sejarah Banyuwangi

Tampak semakin larut dan pudar

Dan sementara itu anak cucu kita

Terus bertanya

 

Kok arane pahlawan Lare Osing

Sing ono ring dalan dalan?!

Kok arane Pahlawan Lare Osing

Sing ono arane ring kene?!

 

Ring Tap Siun

Ring Setan Plat

Ring Lapangan Bal Balan

Ugo ring Lapangan Kapal Muluk

 

Isun takon nang riko paman

Lare Osing opo sing duwe pahlawan?!

 

Jare ono aran Tawangalun

Jare ono aran Ki Agung Wilis

Jare ono aran Ki Rempeg Jogopati

Jare ono Kanjeng Puteri Sayu Wiwit

 

Lare Osing opo lali nang aran pahlawane?!

Lare Osing opo sing gelem

Nguri uri aran lan jasa pahlawane?!

KEPILU PARAN YUUUHHH?!

 

COBA DENGARKAN LAGI

Tangise Lare Osing

Waktu ngadepi Kompeni Londo

 

Semua sudah kusuguhkan

UNTUK NEGERI INI

Semua sudah kami berikan

Untuk bela tanah kelahiran ini

 

Bahkan nyawa satu satunya pun

Juga sudah kami korbankan

Demi Tanah Belambangan ini

 

Dengarlah...

Dengarlah jerit kami ketika itu

Ketika peluru menembus dadaku

Kami berlari

Berlari

Dan terus berlari

Sampai hilang pedih peri

 

3.

JASA PARA PAHLAWAN ITU

Tentu kita harus mengingatnya

Tentu kita wajib menghormatinya

Tentu kita wajib menjunjung tinggi

 

DENGAN INGAT JASA PAHLAWAN

Kita jadi ingat pesan yang diberikan

Kita jadi ingat komitmenya

 

Meskipun tidak tertulis

Tapi pesan itu sangat jelas

Dari semangatnya berjuang

DARI SEMANGAT JIWANYA

Dalam mempertahankan negeri ini

 

Bahwa Tanah Kelahiran ini

Jangan sampai dikuasai Kompeni

Bahwa Tanah Belambangan ini

Jangan sampai dikuasai orang asing

 

DENGAN INGAT JASA PAHLAWAN

Mengurus negeri ini

Kita semakin berhati hati

 

Karena ada tuah

YANG HARUS DIPELIHARA

Karena ada janji suci

YANG HARUS DIGEMATI

 

LALU BAGAIMANA CARA

Mengingat lagi jasa para pahlawan?! 

Tidak lain dan tidak bukan

Yaitu dengan cara mengabadikan

Nama-nama para pejuang itu

DI TEMPAT TEMPAT SETRATEGIS

Utamanya di fasilitas umum

 

Disamping itu perlu juga ada

Sebuah Monumen besar dan megah

SEBUAH PATUNG AGUNG WILIS

Selevel Patung Liberty

Di Tumpang Pitu

Gudangnya emas

KENAPA TIDAK?!

 

Keberadaan patung itu

Tentunya dengan rencana yang jelas

Matang teliti dan hati hati

Dengan wujud gagah

SEMPURNA DAN BERWIBAWA

 

Keberadaan Patung itu

AKAN SELALU MENGINGATKAN KITA

Tentang Pesene Mbah Buyut...

Hang bener siro njogo tanah iki

Hang ati ati siro ngolah tanah iki

Ojo sembrono

Ilingo nang anak putuniro

Ilingo nang lare osing

Hang tahu bontang banting

Hang tahu temetes getihe

NGUGEMI TANAH BELAMBANGAN IKI

 

Siro oleh ngunduh uwohe

Tapi ojo di erog uwite

Tuwas tebluk kabeh sak pucile

EMAN EMAN...

Umanono anak putuniro

Umanono

UMANONO

 

5.

Patung Agung Wilis di Tumpang Pitu

Selevel Patung Liberty

Akan menjadi tumpuan pariwisata

Akan menjadi agul agule Lare Osing

Akan nenjadi kebanggaan Lare Osing

AKAN SELALU MENGINGATKAN KITA

TENTANG PESENE MBAH BUYUT

Siro ojo semberono

Siro hang ati ati

Mengolah Tanah Kelahiran ini

 

Ingat Para Pahlawan

TELAH BERJUANG DEMI NEGERI INI

Demi Tanah Belambangan ini

Dengan tetesan darah

Dengan luka hati

YANG AMAT PEDIH PERIH

 

6.

Keberadaan Patung Agung Wiis

Pastinya mengangkat derajad wisata

Khususnya Banyuwangi Selatan

Pantai Lampon dan Pulau Merah

Akan berkembang pesat

Desa Sanggar Gerajagan Plengkung

Juga akan berkembang pesat

 

Apalagi jika ditunjang sanggar seni

klasik hasil kolaboradi Jawa Osing

SEPERTI SANGGAR SENI TATAL JATI

Seni Gandrung Tabuhan Bonang

 

DAN SUARA BONANG

Yang mendengung itu

Bertingkah dengan suara gelombang

Nun jauh di pantai sana

Tentu akan jadi sisi lain yang amat

manis bagi pengunjung pariwisata

 

Apalagi Desa Sanggar dan sekitarnya

Mayoritas bersuku Jawa

Jenis musik Sanggar Seni Tatal Jati

Sangat pas dikembangkan disana

Gandrung Tabuhan Bonang

Lare Osing biasa menyebutnya

Gandrung Tabuhan Gede

Larasnya sungguh amat manis

ADEM LAN TENTREM RING ATI

 

Patung Agung Wilis selevel Liberty

Menjadi mimpi indahnya Lare Osing

Sopo sopo hang biso mujudaken

Gondo arume akan terus dikenang

Semebyar wangi ring atine Lare Osing

Ring larase angklung Banyuwangi

 

Semoga. Aamiin

Perum Kalipuro Asri

00.26Wib 12 Februari 2020

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah