Tradisi Unik Suku Osing Masyarakat Khas Banyuwangi

30 Januari 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi seblang tradisi unik suku osing Banyuwangi.*/ /Banyuwangitourism.com

RINGTIMES BANYUWANGI – Banyuwangi merupakan kabupaten yang terletak diujung timur pulau Jawa, dan hal ini yang menjadikan Banyuwangi mendapat julukan sebagai “Sunrise of Java”.

Banyuwangi berbatasan langsung dengan kabupaten Situbondo dibagian utara, selat Bali dibagian timur, samudra hindia dibagian selatan, dan kabupaten Jember dan Bondowoso dibagian barat.

Kondisi geografis Banyuwangi, yang terletak dan memiliki batasan dengan berbagai wilayah yang berbeda-beda. Namun, hal ini tidak membuat Banyuwangi menjadi kabupaten yang minim tradisi, atau adat.

Sama halnya Bali, masyarakat di kabupaten ini juga menjunjung tinggi tradisi dan tetap melestarikan tradisi yang sudah ada sejak jaman kerajaan.

Masyarakat asli Banyuwangi, disebut sebagai suku Osing yang berasal dari kata-kata laros (Lare Osing).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Banyuwangi 29 Januari 2021, Berpotensi Hujan Ringan di Seluruh Wilayah

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal Youtube JTV BANYUWANGI pada 29 Januari 2021, berikut tradisi unik suku osing yang masih ada hingga saat ini :

1. Tradisi Mepe Kasur

Tradisi mepe kasur, atau yang dalam bahasa Indonesianya memiliki arti menjemur tempat tidur. Mepe kasur merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Osing di desa Kemiren, setiap bulan Dzulhijjah.

Tradisi ini dilakukan dengan cara menjemur tempat tidur secara bersamaan di sepanjang rumah warga. Tradisi ini dipercaya oleh masyarakat bahwa, dapat menjaga kerukunan, semangat bekerja, dan melindungi dari berbagai penyakit.

Hal yang unik pada tradisi ini adalah, tempat tidur yang dijemur memiliki warna yang sama, yaitu warna hitam dan merah. Hal ini dipercaya sebagai tolak bala, dan kelanggengan keluarga.

2. Bahasa Osing

Sama seperti suku lainnya, suku osing juga memiliki bahasa yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Bahasa khas suku osing ini, dinamakan bahasa osing.

Baca Juga: 3 Wisata Pantai Banyuwangi 2021

3. Upacara Tumpeng Sewu

Masyarakat osing memiliki adat makan besar, yang identik dengan tumpeng sewu. Perayaan ini, rutin dilakukan pada bulan Dzulhijjah.

Masyarakat osing percaya, tradisi ini dapat membuat kita terhindar dari malapetaka, dan tolak bala.

4. Barong Ider Bumi

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat osing, setiap tanggal 2 bulan Syawal. Barongan, kemudian mengintari desa yang berjalan dari ujung timur ke arah barat.

Pada acara ini, ada orang yang bertugas melempari peserta atau penonton dengan uang logam yang direndam dalam beras kuning. 

Tujuannya adalah, untuk menolak bala agar tidak datang di wilayah tersebut.

5. Tradisi Seblang

Tradisi ini merupakan salah satu tradisi yang booming. Tradisi ini merupakan tarian khas suku Osing, yang terdiri dari 2 jenis. Yaitu seblang bakungan (yang ada di daerah bakungan), dan seblang olehsari (yang ada di daerah olehsari).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Banyuwangi 28 Januari 2021, Beberapa Wilayah Berpotensi Hujan

Tarian ini bertujuan sebagai tarian bersih desa, agar desa dapat terhindar dari marabahaya.

6. Memainkan Angklung Paglak

Saat musim panen, masyarakat suku osing akan memainkan angklung paglak.

Pada awalnya, permainan angklung paglak ini digunakan sebagai hiburan bagi para petani ketika panen.

Namun untuk saat ini, angklung paglak bukan hanya digunakan sebagai hiburan, tapi diisyaratkan kepada warga agar dapat membantu petani untuk panen.

Itulah tradisi unik Suku Osing, yang merupakan masyarakat asli Banyuwangi. ***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler