RINGTIMES BANYUWANGI - Perjalanan Kerajaan Blambangan saat berperang melawan pasukan VOC Belanda tentunya menyisakan sejarah.
Sebagian masyarakat meyakini cerita rakyat secara turun temurun bahwa situs Umpak Songo yang berlokasi di Muncar, Banyuwangi, merupakan peninggalan Minak Jinggo.
Cerita tersebut berawal dari pemahaman dan informasi terbatas pada masanya serta mengacu pada keterangan dari Mangkubumi IX dari Solo (Surakarta).
Pada zaman Hindia Belanda tahun 1916, Nadhi Gedhe, seorang transmigran asal Bantul Yogyakarta mendapat lahan rabasan dari pemerintah Kolonial Belanda.
Baca Juga: Teluk Pangpang Muncar, Lokasi Bersejarah Pelantikan Bupati Pertama Banyuwangi
Saat hutan belantara dibabat, Nadhi menemukan reruntuhan 49 batu besar, sembilan diantaranya berlubang.
Lalu di tahun 1973, tempat dikumpulkannya batu-batu besar itu dibuatkan tembok keliling agar lebih terawat.
Batu yang berjumlah sembilan ini diduga kuat sebagai penyangga tiang pendopo pada masa kolonial.
Dijelaskan pula dalam buku yang ditulis Samsubur berjudul Sejarah Kerajaan Blambangan, Soimin (cucu Nadhi Gedhe juga juru kunci Umpak Songo tahun 1989) memiliki keterangan tertulis.
Dalam keterangannya, pemberi nama petilasan Umpak Songo adalah Mangkubumi IX dari Solo tahun 1928 saat berkunjung di Muncar.