5 Fakta Kerajaan Majapahit yang Mulai Terlupakan

20 Februari 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi Fakta Kerajaan Majapahit. /Photo by Elisabeth Morin / Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI – Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Kerajaan ini memberikan banyak pengaruh pada dunia dikala itu.

Namun, lambat laun kerjaan yang telah lama mengalami pergantian raja hingga puluhan kali ini hancur dan hanya meninggalkan sisa-sisa sejarah berupa candi, serta sebuah kompleks situs budaya di wilayah Trowulan.

Nah, banyak fakta-faktar terkait dengan kerajaan Majapahit yang tidak dijelaskan dalam buku sekolah. Itulah mengapa banyak bagian dari sejarah dari kerajaan ini mulai dilupakan.

Masih mengenai kerjaan Majapahit, berikut ini tujuh fakta kerajaan Majapahit yang nyaris terlupakan oleh sejarah, yang dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal Youtube Top Info pada 20 Februari 2021.

Baca Juga: 6 Wanita Terhebat Dalam Sejarah Dunia, 2 Diantaranya dari Indonesia

1. Berdirinya kerajaan terbesar di Asia Tenggara

Kerjaan Majapahit berdiri pada tahun 1923 Masehi, di mana kerjaan ini didirikan oleh orang hebat bernama Raden Wijaya.

Dirinya dikukuhkan sebagai seorang raja dan mendapatkan sebuah gelar Sri Kertajasa Jayawardhana. Raden Wijaya memerintah Majapahit selama 16 tahun, hingga akhirnya digantikan oleh Kalagamet atau yang lebih dikenal dengan Sri Jayanegara.

Sejak Raden Wijaya memerintah Majapahit, kerajaan ini menjadi sebuah kerajaan yang sangat besar, bahkan termasuk terbesar se-Asia bersama dengan kekaisaran Tiongkok.

Baca Juga: Sejarah Diutamakannya Bulan Rajab Terjadi Akibat Tujuh Peristiwa Berikut

Saat pertama kali berdiri, kerajaan ini memiliki lambangan Surya atau matahari, dan bendera berwarna merah putih.

2. Wilayah kekuasaan Majapahit

Wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit sangatlah luas. Wilayah kekuasaannya tak hanya meliputi Pulau Jawa saja, tapi tersebar ke seluruh wilayah Nusantara.

Selain itu hampir seluruh wilayah Asia merupakan daerah kekuasaan milik Kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Peristiwa Bersejarah Bulan Rajab, Berakhirnya Masa Khilafah

3. Masa keemasan kerajaan Majapahit, simbol kemakmuran rakyat

Bisa dikatakan bahwa Majapahit merupakan wajah dari Indonesia dimasa lalu. Banyak kesamaan antara keduanya, meski dalam beberapa hal perbedaannya terbilang cukup jauh.

Kerajaan ini memasuki masa kejayaannya pada era pemerintahan penguasa ketiga bernama Tribuana Tungga Dewi.

Tribuana Tungga Dewi merupakan putri dari pasangan Raden Wijaya dan Gayatri. Selama memerintah dari tahun 1328 hingga 1352, Majapahit mulai memperkuat pertahanan dan juga perdagangannya.

Baca Juga: 3 Orang Paling Jahat di Dunia, Diktator hingga Pria Perkosa 1,5 Juta Wanita

Diakhir jabatannya, Sang Ratu mengangkat seseorang menjadi patih, yang bernama Gadjah Mada. Setelah Tribuana Tungga Dewi turun tahta, posisinya digantikan oleh Hayam Wuruk.

Pada masa keempat ini Majapahit menjadi kerajaan yang benar-benar makmur. Seluruh rakyat yang berada di bawah kekuasaan Majapahit hidup dalam damai dan tercukupi.

4. Hubungan Kerajaan Majapahit dengan Kekaisaran Tiongkok dan Kesultanan Champa

Kerajaan Majapahit yang terus berkembang meski tidak terlalu pesat. Sejak tahun 1447 raja dari kerajaan Majapahit diberi gelar Brawijaya. Raja pertama yang mendapatkan gelar ini adalah Kertawijaya.

Baca Juga: Dalam Sejarah, Gempa Bumi Berkekuatan 9,5 SR Menelan Ratusan Juta Nyawa

Saat dijabat oleh Raja Brawijaya V, kerajaan Majapahit lambat laun mulai goyah meskipun masih tetap disegani di berbagai wilayah di dunia.

Bukti Majapahit masih disegani ialah Kekaisaran Tiongkok mengirim seorang Putri bernama Tan Eng Kian untuk dinikahi dan juga memberi hadiah berupa koin emas untuk mempererat tali persaudaraan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh kesultanan Champa, mereka mengirim seorang putri bernama Dewi Anarawati.

Baca Juga: 4 Bangsa Kuno dengan Perilaku Kemaksiatan, Ada yang Berhubungan Badan dengan Keluarganya

Sejak kedatangan putri dari kesultanan Champa, Brawijaya V menjadi mudah untuk dipengaruhi. Dirinya tidak lagi bijak dan memerintahkan Tan Eng Kian untuk pergi dari istana, dan sang raja menikahi Anarawati.

Masuknya Dewi Anarawati menjadi cikal bakal kehancuran kerajaan Majapahit. Anarawati memang mengemban misi untuk membuat kerajaan Majapahit keluar dari jalurnya, termasuk mengubah keyakinan dari Shiwa Budha menjadi Islam.

5. Kehancuran Majapahit yang menjadi nyata

Sejak Brawijaya V menjabat Majapahit berada di ujung tanduk. Beberapa wilayah kekuasannya berubah menjadi kerajaan Islam.

Baca Juga: 6 Kehebatan Soekarno di Mata Dunia, Anti Gertakan Salah Satunya

Mereka kian menekan kerajaan pusat dan kerap terjadi perang serta pemberontakkan. Perdagangan juga semakin tidak terkontrol, banyak pedagang atau saudagar dari wilayah Islam berdatangan.

Para pedagang ini turut menyebarkan Islam hingga akhirnya semakin banyak kerajaan Islam muncul di Pulau Jawa.

Kerajaan Majapahit hanya bertahan 40 tahun setelah Raja Brawijaya V turun dari tahta. Hanya terdapat dua raja saja setelahnya yang memimpin, yaitu Brawijaya VI dan Patih Udara. Setelah itu silsilah kerajaan Majapahit porak poranda dan berganti dengan kerajaan Islam.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler