5 Aksi Tegas Soekarno Menolak Segala Bentuk Hubungan dengan Israel

16 Mei 2021, 10:30 WIB
Soekarno dengan tegas menolak segala bentuk hubungan dengan Israel. Palestina disebut lebih penting daripada Indonesia lolos piala dunia. /Instagram @presidensoekarno

RINGTIMES BANYUWANGI – Konflik Israel dan Palestina sudah terjadi sejak bertahun-tahun lamanya dan masih berlanjut hingga saat ini.

Dukungan kepada Palestina terus mengalir, namun hal tersebut belum bisa mengakhiri konflik antar dua negara tersebut.

Bahkan, Israel mulai diakui oleh beberapa negara serta memiliki banyak dukungan.

Baca Juga: 6 Alasan Amerika Takut Menyerang Indonesia, Salah Satunya Kekuatan Militer yang Hebat

Indonesia adalah salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Palestina sejak zaman pemerintahan Soekarno.

Soekarno dengan tegas menolak segala bentuk hubungan dengan Israel. Presiden pertama Indonesia tersebut tidak pernah mengakui berdirinya Israel sejak 14 Mei 1948 karena mereka merampas tanah Palestina.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube TOP INFO, Minggu, 16 Mei 2021, berikut aksi tegas Soekarno yang menolah segala bentuk hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Minta Indonesia-Israel Putus Hubungan Diplomatik, Ferdinand: Mbah Anwar Abbas, Sejak Kapan?

1. Tidak memperdulikan ucapan selamat kemerdekaan dari Israel

Indonesa memperoleh kedaulatan penuh pada tahun 1949. Banyak negara di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia, termasuk Israel.

Menteri Luar Negeri Israel saat itu mengirim telegram yang berisi pengakuan Israel terhadap Indonesia.

Moh. Hatta hanya membalas dengan ucapan terima kasih tanpa menawarkan hubungan diplomatik.

Baca Juga: Israel Bombardir Palestina, Andi Arief Sampaikan Maaf Atas Nama Indonesia

Sementara itu, Soekarno malah tidak menanggapi telegram dari pihak Israel.

Israel kemudian berniat menjalin hubungan dengan Indonesia, namun Moh. Hatta menyarankan agar misi tersebut ditunda hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.

2. Soekarno tidak mengundang Israel dalam KAA

KAA atau Konferensi Asia-Afrika diprakarsai oleh Presiden Soekarno. Penyelanggaraan pertamanya dilaksanakan di Indonesia dengan mengundang berbagai negara di Asia dan Afrika.

Baca Juga: Minta Indonesia-Israel Putus Hubungan Diplomatik, Ferdinand: Mbah Anwar Abbas, Sejak Kapan?

Beberapa negara, seperti Myanmar, India, dan Srilanka berpendapat agar Israel juga diikutsertakan.

Namun, Indonesia menolak saran tersebut. Kehadiran Israel ditakutkan akan menyakiti bangsa-bangsa Arab yang masih berjuang memerdekakan diri.

3. Palestina lebih penting daripada Indonesia lolos piala dunia

Bagi Soekarno, Palestina lebih penting dibandingkan jika Indonesia lolos piala dunia.

Pada tahun 1957, Tim Nasional Indonesia sebenarnya lolos pertandingan tingkat Asia dan hanya perlu bertanding melawan Israel untuk bisa lolos piala dunia pada tahun 1958 di Swedia.

Baca Juga: Mengenal Pejuang Hamas yang Menyerang Israel dengan Hujan Roket

Namun, Soekarno melarang pertandingan tersebut karena bertanding dengan Israel sama saja dengan mengakui negara tersebut.

Tim Nasional Indonesia pun akhirnya tidak berangkat, dan melepaskan kesempatan untuk lolos ke piala dunia demi mendukung Palestina dan menentang Israel.

4. Tidak memberikan visa untuk atlet kontingen Israel dan Taiwan

Ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-4 pada tahun 1962, Indonesia tidak memberikan visa kepada perwakilan Israel dan Taiwan.

Hal ini karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan kedua negara tersebut.

Namun, alasan sesungguhnya adalah berkaitan dengan politik anti-imprealisme.

Pada masa itu, negara-negara Arab berjuang melawan Israel dan Tiongkok dikucilkan dunia karena bangsa Barat hanya mengakui Taiwan sebagai pemerintahan yang sah.

Bagi Soekarno hal tersebut merupakan bentuk penindasan negara-negara lama.

5. Pidato anti-imperialisme dan anti Israel

Dalam pidato ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-21, Soekarno mengungkapkan bagimana Indonesia harus bangga sebagai bangsa yang konsekuen, berjiwa merdeka, anti-imperialisme, dan tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara.

Pada tahun 1962, Soekarno dengan tegas mengungkapkan bahwa selama kemerdekaan Palestina belum diserahkan kepada warga Palestina, maka selama itu pula Indonesia menentang penjajahan Israel.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler