Kenang Lengsernya Soeharto 21 Mei 2021, Seolah Orde Baru Tak Runtuh

21 Mei 2021, 21:25 WIB
Soeharto /Tangkapan layar kanal YouTube HM Soeharto

RINGTIMES BANYUWANGI – Hari ini, 21 Mei 2021 mengenang 23 tahun lengsernya Soeharto dari kursi Presiden Republik Indonesia.

Tepat pada hari Kamis, 21 Mei 1998, pukul 09.00 WIB, sejarah mencatat seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia dibuat tercengang dengan aksi sosok petinggi NKRI yang menjabat lebih dari 30 di kursi Kepresidenan.

Sebelumnya, pada Rabu malam publik telah menyorot gerak-gerik Soeharto. Sosok penting bagi bangsa Indonesia.

Baca Juga: Kabar Gembira bagi Pelaku UMKM Lokal, Shopee Tutup Akses Crossborder untuk 13 Jenis Produk

Pergeseran Orde Lama menuju Orde Baru menyisakan segunung peristiwa bersejarah bagi tanah air. Lengsernya Soeharto menjadi satu peristiwa penting menuju Orde Baru yang banyak ditunggangi berbagai kepentingan.

Kamis pagi, 21 Mei 1998 Soeharto resmi meletakkan jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia setelah 32 tahun menjadi petinggi Negeri.

Meski bukan hal yang mengejutkan, lengsernya Soeharto yang telah banyak dibincangkan sehari sebelum Orde Baru resmi dimulai itu membuka beberapa fakta.

Baca Juga: Mengaku Ia yang Menurunkan Soeharto, Cak Nun Ancam Turunkan Presiden Jokowi

Fakta dibalik pengunduran diri Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia salah satunya. Indonesia yang semakin morat-marit dengan berbagai kasus di Orde Lama menjadi salah satu pemicu menurut beberapa elit.

Diawali oleh keterangan Ketua DPR/MPR, Harmoko usai Rapat Pimpinan DPR tiga hari sebelumnya, yakni pada Senin, 18 Mei 1998.

Sebagaimana Ringtimesbanyuwangi.com lansir dari perpusnas.co.id, tepat pada pukul 15.20 WIB, Gedung DPR yang dipenuhi ribuan mahasiswa dengan suara tegas menyatakan demi persatuan dan kesatuan bangsa, pimpinan DPR, baik Ketua maupun para Wakil Ketua, mengharapkan Presiden Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana.

Baca Juga: Amien Rais Bandingkan Rezim Jokowi dengan Orde Baru, Sebut Soeharto Masih Punya Etika

Atas peristiwa itu, gerakan reformasi dimulai. Orde Baru dimulai dan hingga kini, Bangsa Indonesia masih diselimuti korupsi dan ketidakadilan.

Sejarah mencatat 23 tahun gerakan reformasi berlalu, namun para elit politik dengan menunggangi kursi kepempinan semakin tinggi membangun kembali Orde Baru.

Reformasi yang disoroti dunia rupanya hanya dijadikan jeda. Pergantian waktu menggeser aktor dan para elit politik demi memenuhi kepentingan golongan dan pribadi.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler