Biografi Soekarno, Sang Proklamator dari Sakit-sakitan hingga Tutup Usia

29 Mei 2021, 07:30 WIB
Presiden Soekarno merupakan sosok penting dalam proses kemerdekaan Indonesia, yang membuatnya dipenjara dan diasingkan di Ende, Flores /Instagram @presidensukarno/

RINGTIMES BANYUWANGI – Lahir dengan nama asli Kusno Sosrodiharjo, Soekarno menjadi sosok penting dalam proses kemerdekaan Indonesia.

Soekarno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901, dari ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.

Sebagaimana dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal Youtube AkuPaham pada 28 Mei 2021, Soekarno tumbuh dari keluarga yang terbilang miskin.

Diusia 11 tahun Soekarno kecil terkena penyakit tifus, disentri dan malaria secara berturut-turut, yang membuat orang tuanya mengganti nama yang awalnya Kusno Sosrodiharjo menjadi Soekarno.

Baca Juga: Sejarah Pidato Bung Karno Menjadi Dasar Terbentuknya Pancasila

Pada tahun 1915 tepatnya pada saat Soekarno berusia 14 tahun, ia bersekolah di HBS (Hogere Burger School) yang berada di Surabaya.

HBS merupakan sekolah milik Belanda, dan Soekarno menjadi satu-satunya orang pribumi yang bersekolah disana.

Selama di Surabaya Soekarno tinggal indekos di tempat H.O.S Tjokroaminoto yang merupakan sahabat dari ayahnya dan menjabat sebagai Ketua Partai Serikat Islam.

Ditempat itu Soekarno dan teman-teman kosnya mulai mengerti tentang pergerakan kemerdekaan Indonesia, yang membuat jiwa nasionalisnya tumbuh.

Tahun 1921, Soekarno melanjutkan berkuliah di THS atau yang kini dikenal dengan nama ITB yang berada di Bandung. 5 tahun kemudian Soekarno lulus dan menyandang gelar insinyur.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Makam Bung Karno, Bapak Proklamator Indonesia

Satu tahun kemudian Soekarno mulai merumuskan ajaran Marhaenisme, dan mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan tujuan kemerdekaan Indonesia.

Diusia yang ke-28 tahun, Soekarno ditangkap dan dipenjara di Banceuy, Bandung. Pada tahun 1930 Soekarno dipindahkan di penjara Sukamiskin Bandung.

Di tempat inilah Soekarno yang tidak kenal menyerah dengan keadaan, membuat pledoi ‘Indonesia Menggugat’.

Setelah bebas dari penjara pada tahun 1931, Soekarno mulai menyebarkan risalah ‘Mencapai Indonesia Merdeka’.

Kemudian Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia atau Partindo. Namun sayang, pada tahun 1934 Soekarno harus dipenjara kembali dan diasingkan ke Pulau Ende, Flores.

Soekarno bebas dari penjara pada tahun 1942 dan tepatnya pada saat ia berumur 41 tahun. Dan di tahun yang sama Jepang mulai masuk dan menjajah Indonesia.

Baca Juga: 10 Benda Pusaka Sakti Bung Karno yang Dieprcaya Bisa Mengusir Belanda dan Jin

Pada tahun 1945 Soekarno merumuskan Pancasila, UUD, dan teks Proklamasi. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Soekarno mendengar bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu.

Sehari kemudian, Soekarno bersama Hatta diculik oleh tentara PETA (Pembela Tanah Air). Peristiwa ini dikenal dengan nama ‘Peristiwa Rengasdengklok’.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno bersama Hatta memproklamisikan kemerdekaan Indonesia.

Sehari kemudian Soekarno terpilih menjadi Presiden dan Hatta sebagai Wakil Presiden secara aklamasi dari sidang PPKI.

Pada usia 69 tahun, tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 Soekarno meninggal dunia di Jakarta karena gagal ginjal.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler