Peristiwa 14 Oktober 1945, Pemicu Terjadinya Pertempuran Lima Hari di Semarang

14 Oktober 2021, 14:45 WIB
Ilustrasi peristiwa 14 Oktober 1945, perlawanan mantan tentara Jepang pemicu terjadi pertempuran lima hari di Semarang hingga menelan banyak korban. /Pixabay/jarmoluk


RINGTIMES BANYUWANGI - Peristiwa yang terjadi pada 14 Oktober 1945 merupakan peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya Pertempuran Lima Hari di Semarang.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, masih banyak prajurit Jepang yang belum pulang ke negaranya.

Saat itu, banyak mantan serdadu Jepang yang akhirnya diperkerjakan di pabrik-pabrik ataupun sektor-sektor lain.

Baca Juga: Palagan Ambarawa, Peperangan Melawan Sekutu yang Terkenal dengan Taktik Sumpit Urang

Para sekutu, termasuk Belanda, mulai berdatangan ke Indonesa bermaksud ingin melucuti senjata dan juga memulangkan sisa-sia prajutit Jepang yang tertinggal.

Terjadilah perlawanan dari 400 mantan tentara Nippon Jepang pada 14 Oktober 1945 yang saat itu dipindahkan ke Semarang, sebagaimana dilansir dari Kanal Youtube GEOGERHANA pada Kamis, 14 Oktober 2021.

Saat dipindahkan mereka melarikan diri dari pengawalan kemudian kabur ke daerah Jatingaleh. Lalu bergabung dengan pasukan batalion Kidobutai yang dipimpin oleh Mayor Kido.

Baca Juga: Cara Jenderal Sudirman Membuat Ketar-Ketir Pasukan Belanda untuk Pertahankan Indonesia

Sebelumnya, ratusan mantan tentara Dai Nippon itu diperkerjakan di pabrik gula Cepiring yang letaknya sekitar 50 km dari pusat kota Semarang.

Ratusan mantan serdadu Jepang itu melakukan perlawanan dengan dalih ingin mencari dan menyelamatkan kawanan mantan tentara Jepang yang lain.

Hingga akhirnya, pertempuran pun tak bisa dihindari. Terjadilah pertempuran selama lima hari, melibatkan Tentara Keamanan Rakyat Indonesa (TKR) dengan sisa mantam tentara Jepang.

Perang itu terjadi di empat titik di Semarang, yakni daerah Kintelan, Jombang, Pandanaran, dan di depan Lawang Sewu.

Baca Juga: 6 Fakta Wikana, Pemimpin yang Menculik Soekarno Hatta ke Rengasdengklok

Lokasi dengan durasi perang paling lama dan menelan paling banyak korban terjadi di titik Simpang Lima, kini daerah itu disebut dengan daerah Tugu Muda.

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Ahmad Muslih dkk, pertempuran lima hari di Semarang terjadi sejak tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945.

Pertempuran Lima Hari tercatat dalam rangkaian peristiwa sejarah kemerdekaan Indonesia. Peristiwa itu juga terjadi seiring kalahnya Jepang dari sekutu di Perang Dunia II.

Baca Juga: Kisah Johannes Cornelis Princen, Tentara Belanda yang Berpihak Kepada Pejuang Indonesia dan Menjadi WNI

Perang yang disebut juga Palagan 5 Dina itu dikenang dengan dibangunnya Tugu Muda di Simpang Lima Ibukota Jawa Tengah.***

Editor: Suci Arin Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler