Badan Keamanan Rakyat (BKR), 75 Tahun Berdirinya Cikal Bakal TNI

22 Agustus 2020, 09:30 WIB
Pasukan TNI berawal dari Badan Keamanan Rakyat /Antara/ Zabur Karuru

RINGTIMES BANYUWANGI - Beragam peristiwa penting dan bersejarah terjadi setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Salahsatunya pada hari ini, 75 tahun yang lalu pada tanggal 22 Agustus 1944 telah dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) oleh PPKI yang menjadi cikal bakal TNI.

Badan Keamanan Rakyat (BKR) adalah badan yang ditugaskan untuk melakukan pemeliharaan kemanan bersama rakyat dan badan negara yang baru terbentuk setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal kelas 7-9 SMP di TVRI, Jum’at 21 Agustus 2020

Dikutip rungtimesbanyuwangi.com dari kemenhan.co.id, BKR didirikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan tujuan menjaga keamanan di wilayah Indonesia.

Pembentukan BKR merupakan perubahan dari hasil sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 yang telah memutuskan untuk membentuk Tentara Kebangsaan.

Terbentuknya BKR diumumkan lewat pidato Presiden pada tanggal 23 Agustus 1945, presiden mengajak para prajurit–prajurit bekas PETA, Heiho, dan Pelaut serta pemuda-pemuda lain, untuk bergabung kedalam BK.

Berdasarkan seruan Presiden tersebut, segenap jajaran pemerintahan di daerah segera mengadakan pertemuan untuk membahas dan mengambil langkah lanjutan dengan berpedoman dan memperhatikan petunjuk yang telah digariskan dari tingkat atasnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Perfect dari Ed Shareen dan Terjemahan Bahasa Indonesia

BKR ditempatkan dalam wadah Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKP) yang dibina oleh Komite Nasional Indonesia (KNI) di berbagai daerah.

Rakyat terutama pemuda para bekas prajurit PETA, Heiho, KNIL, Pelaut serta pemuda lain yang tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan dan kelaskaran menanggapi dan menyambut baik Seruan Presiden, karena wadah untuk berjuang telah tersedia.

Pembentukan melalui berbagai proses dan melalui sejumlah tahapan.

Baca Juga: Shio hari ini Sabtu 22 Agustus 2020, Kuda Jangan Suka Ngegosip

Di daerah tingkat kabupaten diadakan musyawarah koordinasi antara bekas Opsir PETA yang tertinggi pangkatnya dengan Bupati dan Kepala Polisi Negara Kabupaten untuk memecahkan berbagai masalah guna melaksanakan Seruan Presiden tersebut.

Setelah musyawarah itu, segera diadakan pemanggilan kepada para bekas prajurit PETA, Heiho, Pelaut, KNIL, dan pemuda lain di kampung–kampung atau desa–desa, agar berkumpul pada tanggal dan tempat yang telah ditentukan.

Di Jakarta, para pemuda dan bekas PETA berhasil merumuskan struktur BKR sesuai dengan struktur keorganisasian zaman pendudukan Jepang.

Baca Juga: Lirik Lagu Bad Liar dari Imagine Dragons dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Para pemuda di Jakarta itu menamakan dirinya sebagai pengurus BKR tingkat pusat yang terdiri dari Kaprawi, Sutaklasana, Latief Hendraningrat, Arifin Abdurrachman, Machmud dan Zulkifli Lubis.

Sementara itu pembentukan BKR di luar Jakarta dipelopori oleh Arudji Kartawinata di Jawa Barat, Drg Mustopo di Jawa Timur, dan Soedirman di Jawa Tengah.

Disamping BKR unsur darat, juga dibentuk BKR Laut yang dipelopori oleh bekas murid dan guru dari Sekolah Pelayaran Tinggi dan para pelaut dari Jawatan Pelayaran yang terdiri dari Mas Pardi, Adam, RE Martadinata dan R. Suryadi.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Kementrian Pertahanan RI

Tags

Terkini

Terpopuler