Berikut ini 5 Fakta Menarik Terkait Kehidupan Manusia Purba

30 Agustus 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi manusia purba /Popi Siti Sopiah /

RINGTIMES BANYUWANGI - Dunia pada zaman purba tentu tidaklah sama dengan dunia modern seperti saat ini, begitu juga dengan kehidupan makhluk hidup prasejarahnya seperti manusia purba.

Tanpa catatan tertulis tentang kehidupan prasejarah, kita dibiarkan menerka-nerka sebuah dunia yang belum dapat dibayangkan sebelumnya.

Sejak manusia diciptakan, ada kebutuhan biologis yang dimediasi lewat hubungan intim. Tujuannya bukan cuma itu, tapi juga melestarikan keturunan. 

Baca Juga: Brand Tas Bandung Jadikan Aksesoris Sebagai Kanvas Seni Grafis

Kalau orang modern saat ini sudah mampu melakukan hubungan dengan ‘wajar’. Masa di mana ilmu pengetahuan dan sarana untuk melakukannya masih sangat kurang.

Tentu saja mereka mengerti, banyak juga peninggalan zaman purba yang membuktikan bahwa mereka yang hidup di gua juga ‘mahir begituan’.

Peneliti melakukan beberapa metode untuk mengetahui seperti apa kehidupan percintaan orang zaman purba. Dari penelitian itu pula ditemukan budaya dan juga seni yang merujuk pada kehidupan intim para manusia purba.

Dan ketika kita belajar lebih banyak tentang kehidupan manusia ribuan tahun yang lalu, kita juga menemukan sejumlah fakta yang mengejutkan tentang dunia prasejarah.

Baca Juga: Tutup Sementara Akun Pembuat 'Fortnite' di App Store, Apple: Mereka Berulang kali Melanggar

Menurut fosil-fosil yang ditemukan di berbagai belahan dunia, manusia purba sudah ada sejak jutaan tahun lalu dan terus berevolusi hingga menjadi manusia modern pada ratusan ribu tahun lalu.

Berikut ini 5 fakta terkait kehidupan jaman purba.

1. Menghindari perkawinan sedarah

Pada tahun 2017, para ilmuwan menemukan tanda – tanda pertama mengenai “Menghindari Perkawinan Sedarah” dari tulang manusia dari era zaman batu yang ditemukan di Sungir, sebelah timur Moscow.

Ada empat kerangka yang ditemukan yang telah meninggal sekitar 34.000 tahun lalu. Berdasarkan analisa genetika yang dilakukan, para ilmuwan mengungkapkan bahwa mereka memiliki prilaku yang sama seperti para suku pemburu modern untuk urusan pasangan, mereka tahu bahwa mereka akan mendapatkan masalah jika mereka melakukan perkawinan dengan keluarga dekat, ataupun saudara kandung.

Baca Juga: Tips Merawat Bunga Sedap Malam dan Manfaatnya

Kerangka-kerangka yang ditemukan di Sungir ini menunjukan suatu koneksi keluarga yang terbatas antar mereka. Dan jika mereka melakukan perkawinan secara acak, maka genetik yang akan menunjukan kecenderungan perkawinan sedarah akan tampak lebih jelas, dan hal ini tidak ditemukan sama sekali di kerangka-kerangka ini.

2. Membuat Wine pertama

Menjelang akhir dari era zaman batu di Republik Georgia, desa – desa di zaman tersebut ternyata sudah bisa membuat minuman wine (fermentasi buah anggur yang mengandung alkohol) sendiri.

Para Arkeolog membutuhkan waktu selama satu tahun (2016 – 2017) untuk meneliti fakta mencengangkan ini. Mereka meneliti dan menemukan kebenarannya dari pecahan wadah keramik tahun 5400 – 5000 Sebelum Masehi yang mengubah sejarah dunia mengenai wine.

Dari desa Gadachrili Gora dan Shulaveris Gora, mereka menemukan enam buah wadah keramik yang setelah dites, wadah ini positif memiliki bekas-bekas asam sitrat (zat yang terdapat pada wine).

Di wilayah pedesaan ini, tidak ada lagi buah selain anggur yang dapat menghasilkan asam sitrat yang kuat. Berdasarkan penelitian lebih lanjut yang telah dilakukan para Arkeolog, rupanya para penduduk desa telah ribuan tahun lamanya membudidayakan tanaman anggur, yang diduga sudah dilakukan sejak 8000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Kabar Duka, Aktor Black Panther Chadwick Boseman Meninggal Dunia

 3. Kemampuan membuat peralatan

Pada tahun 2017, bermacam peralatan batu kuno secara tidak sengaja ditemukan dalam sebuah proyek penggalian di sekitar Timur Laut kota Tel Aviv, Israel.

Setelah diteliti, peralatan ini ternyata adalah peralatan yang dibuat oleh manusia sekitar setengah juta tahun yang lalu, bentuk dan kepadatan dari peralatan ini mengungkapkan tentang pembuatnya, yaitu sang manusia purba “Homo Erectus”.

Dipercaya bahwa area sekitar penggalian tersebut adalah semacam “Surga Dunia” pada zaman batu yang dikunjungi secara musiman.

Ditempat ini dulu memiliki sungai, beberapa tanaman, tempat bermain, dimana semuanya sangat diperlukan oleh orang-orang di masa itu untuk mejaga keluarga mereka agar tidak kekurangan air dan makanan.

Baca Juga: Tips Merawat Bunga Sedap Malam dan Manfaatnya

Ditemukan pula peralatan yang berbentuk seperti kapak, yang kemungkinan digunakan sebagai alat untuk menggali tanah dan menyembelih hewan.

4. Menuliskan simbol Bahasa

Para periset mungkin telah mengukir sejarah baru karena menemukan tulisan bahasa tertua di Dunia, dimana dalam konsep yang lebih sederhana, tulisan ini bisa menjadi suatu simbol yang mewakili suatu pernyataan tertentu.

Simbol era zaman batu ini sangatlah bersejarah, namun selalu diabaikan selama bertahun-tahun oleh banyak pengunjung yang selalu berkunjung setiap tahun ke goa tempat ditemukannya tulisan simbol ini.

Tulisan simbol ini ditemukan di goa -goa di Spanyol dan Perancis, dimana sebelumnya tulisan simbol ini tersembunyi diantara ukiran-ukiran kuno mungil berbentuk singa, kuda, dan banteng.

Baca Juga: Setelah Disuntik Vaksin, Ridwan Kamil: Selama 5 Menit Pegal, Cenat-cenut dan Mati Rasa

Namun jika diperhatikan, tulisan simbol ini sangatlah berbeda dengan ukiran-ukiran hewan tersebut (yang jelas maknanya), dimana tulisan simbol ini tampak difungsikan untuk menjelaskan sesuatu yang abstrak (seperti suatu tata bahasa).

Dua puluh enam simbol yang sama pun juga tertulis di 200 dinding goa lainnya. Dimana jika simbol ini mewakili suatu informasi atau bahasa, hal ini akan mendorong pada suatu penemuan yang lebih besar mengenai “penulisan” di 30.000 tahun yang lalu.

5. Kemampuan layaknya Dokter Gigi


Di pegunungan Tuscany Utara, ditemukan beberapa rangka manusia purba yang diperkirakan telah berusia 13000 tahun yang lalu. Diperkirakan temuan ini adalah seorang “dokter gigi” dan beberapa pasiennya.

Diantara rangka-rangka ini, ditemukan dua buah gigi yang keduanya adalah gigi seri, dimana hal ini menunjukan adanya suatu prosedur layaknya dokter gigi yang disebut “Menutup Lubang Di Gigi".

Tanda-tanda padamenunjukan bahwa peralatan “dokter gigi” yang digunakan kemungkinan besar terbuat dari batu.***

Editor: Sophia Tri Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler