Sejarah Asal-usul Suku Jawa dari Indonesia di Suriname

- 10 Februari 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi sejarah asal usul keturunan Jawa di Suriname
Ilustrasi sejarah asal usul keturunan Jawa di Suriname //PIXABAY/haraldflach /

RINGTIMES BANYUWANGI – Suku jawa atau orang jawa saat ini sudah banyak sekali orang suku jawa yang menyebar ke seluruh Nusantara.

Terkenal dengan orang yang pandai merantau, suku jawa saat ini tidak hanya hanya menyebar di Nusantara saja, tapi sampai dunia.

Bahkan ada yang menetap di sebuah daerah yang bernama Suriname, yang berisi orang suku Jawa.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal Youtube INVOICE INDONESIA pada Rabu, 10 Februari 2021. Berikut sejarah asal-usul suku Jawa di Suriname.

Republik Suriname (Surinam), dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda.

Baca Juga: 5 Pantangan bagi Suku Jawa yang Masih Dipercayai hingga Sekarang

Negara ini berbatasan dengan Guyana Prancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan berbatasan dengan Brasil dan di utara dengan Samudra Atlantik.

Ada yang unik di negara Suriname ini, dari sekian banyak penduduk Suriname ternyata ada ratusan ribu orang suku Jawa di Negara ini.

Berawal pada tahun 1890 sampai 1939, Belanda telah mengirimkan sekitar 32 ribu orang suku jawa ke Suriname.

Kedudukan Suriname pada waktu itu sama-sama dibawah jajahan kerajaan Belanda. Maksud dari pengiriman suku Jawa ke Suriname adalah untuk menambah kekurangan tenaga kerja.

Kekurangan tersebut terjadi saat dihapusnya sistem perbudakan pada 1 Juli 1863. Dampaknya banyak perkebunan yang tidak terurus dan terlantar.

Baca Juga: 7 Makna Terselubung Dibalik Hari Memotong Kuku Menurut Primbon Jawa

Pengiriman suku Jawa ke Suriname saat itu karena rendahnya perekonomian di pulau Jawa, akibat dampak meletusnya gunung berapi dan padatnya penduduk suku Jawa.

Hingga abad 19 Suriname diwarnai bunga-bunga suku etnis. Ditambahnya suku Jawa, Suriname memiliki beranekagam etnis hinga saat ini.

Di tahun 1972 suku Jawa sudah mencapai 58 ribu jiwa atau sekitar 13 persen dari 480 ribu jiwa di Suriname, dan menempati kedudukan ketiga sebagai penduduk Suriname.

Sejarah pahit suku Jawa di Suriname, menjadi penduduk yang minoritas karena dianggap bodoh dan mudah ditipu oleh penduduk setempat, kerena hanya sedikit yang bisa baca dan tulis.

Rasa berlainan ras juga timbul pada diri suku Jawa, pergaulan terhadap suku Jawa tetap dijaga dengan derajat tetap memakai bahasa jawa ngoko dan krama.

Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Suku Jawa di Indonesia

Bahasa nasional Suriname adalah bahasa Belanda. Bahasa Jawa menjadi bahasa sehari-hari dan seperti berada di Pulau Jawa.

Bahkan para pemudanya sudah sering menggunakan bahasa Jawa biasa dan jarang sekali menggunakan bahasa Jawa halus.

Bahkan sampai musiknya juga musik Jawa, penyanyi yang terkenal disana tidak berasal dari Suriname, melainkan Indonesia yaitu Didi Kempot dan menjadi idola di sana.

Jamu di Indonesia juga laris manis di Suriname. Jamu yang dibuat oleh suku Jawa dari Wonosobo begitu diminati di Suriname.

Akan tetapi, sayangnya saat ini pemuda suku Jawa mengalami krisis bahasa Jawa, dan memilih bahasa Inggris sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Hal ini tentunya disikapi menjadi buruk oleh orangtua suku Jawa disana.

Baca Juga: Sejarah Seni Wayang Jawa, Berikut Makna dan Filosofi Punokawannya

Untuk menghadapi polemik tersebut, Suriname meminta bantuan ke Indonesia untuk mengajari pendidikan bahasa Jawa di sana.

Itu tadi sejarah singkat asal-usul suku Jawa di Suriname yang menjadi saudara jauh suku Jawa di Indonesia.***

 

 

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x