Diawali oleh keterangan Ketua DPR/MPR, Harmoko usai Rapat Pimpinan DPR tiga hari sebelumnya, yakni pada Senin, 18 Mei 1998.
Sebagaimana Ringtimesbanyuwangi.com lansir dari perpusnas.co.id, tepat pada pukul 15.20 WIB, Gedung DPR yang dipenuhi ribuan mahasiswa dengan suara tegas menyatakan demi persatuan dan kesatuan bangsa, pimpinan DPR, baik Ketua maupun para Wakil Ketua, mengharapkan Presiden Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana.
Baca Juga: Amien Rais Bandingkan Rezim Jokowi dengan Orde Baru, Sebut Soeharto Masih Punya Etika
Atas peristiwa itu, gerakan reformasi dimulai. Orde Baru dimulai dan hingga kini, Bangsa Indonesia masih diselimuti korupsi dan ketidakadilan.
Sejarah mencatat 23 tahun gerakan reformasi berlalu, namun para elit politik dengan menunggangi kursi kepempinan semakin tinggi membangun kembali Orde Baru.
Reformasi yang disoroti dunia rupanya hanya dijadikan jeda. Pergantian waktu menggeser aktor dan para elit politik demi memenuhi kepentingan golongan dan pribadi.***