Pada awalnya, Tan Malaka diajak oleh Semaun yang tak lain adalah ketua Partai Komunis Indonesia atau PKI untuk bergabung dalam organisasi tersebut.
Saat aktif di PKI atau tepatnya di tahun 1921, Tan Malaka ditunjuk menjadi ketua PKI menggantikan Semaun yang kala itu pergi ke Uni Soviet.
Akibat ketidakpuasan Tan Malaka terhadap strategi yang diambil oleh PKI, akhirnya pada tahun 1927 Tan Malaka mendirikan Pari.
Baca Juga: Lirik Lagu Nasional Gugur Bunga oleh Hanin Dhiya, Kenang Jasa Pahlawan Kemerdekaan
Hal ini terjadi saat meletusnya pemberontakan PKI kepada kolonialisme Belanda dengan dan tanpa seizin Tan Malaka yang terjadi pada tahun 1926 hingga 1927.
Sebenarnya kala itu Tan Malaka tidak setuju, mengingat PKI adalah partai kecil dan masih belum diterima oleh masyarakat luas.
Alhasil, banyak anggota PKI yang ditangkap hingga dibunuh dan Tan Malaka yang dikambing hitamkan oleh komunis Internasional.
Hal ini membuat dirinya dipecat dan diburu oleh polisi.
Baca Juga: Fakta Sejarah Sistem Pendidikan Indonesia di Masa Kolonial Belanda, Pribumi Didiskriminasi
Pada tahun 1942, Tan Malaka secara sembunyi-sembunyi melakukan perjalanan melalui Sumatera ke Banten dan bekerja sebagai juru tulis di sebuah tambang batu bara di Banten Selatan.