Kisah Johannes Cornelis Princen, Tentara Belanda yang Berpihak Kepada Pejuang Indonesia dan Menjadi WNI

- 7 Agustus 2021, 11:14 WIB
Simak kisah Johannes Cornelis Prinsen atau seorang tentara Belanda yang berpihak kepada pejuang Indonesia
Simak kisah Johannes Cornelis Prinsen atau seorang tentara Belanda yang berpihak kepada pejuang Indonesia /Tangkap layar Youtube/Indo Info

RINGTIMES BANYUWANGI – Simak kisah Johannes Cornelis Prinsen atau seorang tentara Belanda yang berpihak kepada pejuang Indonesia.

Johannes Cornelis Prinsen atau yang dikenal dengan Poncke Prinsen merupakan seorang militer Belanda yang menyebrang ke pihak penjuang Indonesia karena sifat antiperang yang dimilikinya.

Johannes Cornelis Prinsen melihat ketidakadilan yang dialami penduduk Indonesia oleh pasukan Belanda.

Akhirnya setelah melihat kekejaman yang dilakukan kolonial Belanda, ia mengubah pandangannya terhadap kaum primbumi.

Dilansir dari Kanal Youtube Indo Info pada hari Sabtu, 7 Agustus 2021, Poncke Prinsen lahir di Den Haag, Belanda pada tanggal 21 November 1925.

Baca Juga: Biografi Teungku Chik di Tiro, Pahlawan Nasional yang Gugur Diracun Belanda

Kemudian ia memutuskan untuk menjadi Warna Negara Indonesia atau WNI sekitar tahun 1950-an dan berjuang bersama pasukan Indonesia untuk Belanda.

Meskipun saat itu Indonesia sudah merdeka, namun perjuangan untuk mendapatkan persamaan hak pun masih berlangsung.

Para pejuang Indonesia masih terus berjuang memberantas ketidakadilan yang masih terjadi di Indonesia.

Poncke Prinsen turut berjasa dalam menyamakan hak-hak tiap warga Indonesia.

Pada tanggal 26 September 1948, Poncke Prinsen memutuskan meninggalkan KNIL atau Koninklijk Nederlandsch Indische Leger.

KNIL merupakan angatan perang kolonial Hindia Belanda.

Baca Juga: Kisah Heroik Kesaktian dan Jimat Jenderal Sudirman Saat Dikepung Belanda

Kemudian Poncke Prinsen bergabung dengan Tentara Negara Indonesia atau TNI.

Ketika Belanda hendak menyerang Yogyakarta pada tahun 1949, Poncke Prinsen telah bergabung dengan divisi Siliwangi.

Kemudian ia bergabung dalam longmarch ke Jawa Barat dan terus aktif dalam berperang.

Setelah itu pada tahun 1956, Poncke Prinsen menjadi salah satu politikus di Indonesia dan merupakan anggota parlemen nasional.

Ia mewakili Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia atau IPKI.

Namun ia menyaksikan penyelewengan yang terjadi di dalamnya, akhirnya ia memutuskan untuk keluar.

Baca Juga: Fakta Sejarah Sistem Pendidikan Indonesia di Masa Kolonial Belanda, Pribumi Didiskriminasi

Setelah itu ia membentuk Lembaga Pertahanan Hak Asasi Manusia atau LPHAM Indonesia yang disebut sebagai organisasi pertama di Indonesia yang khusus menangani HAM.

Setelah resmi menjadi WNI, Poncke Prinsen mengubah keyakinannya menjadi seorang muslim.

Baginya menjadi bagian dari WNI tidak boleh setengah-setengah, jadi dengan penuh keyakinan ia kemudian memeluk agama islam.

Poncke Prinsen meninggal dunia pada usia 76 tahun tepatnya pada bulan Februari 2002.***

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x