Asal Mula Tahun Baru Masehi yang Diterapkan Sampai Sekarang

- 1 Januari 2022, 11:54 WIB
Inilah asal mula tahun baru Masehi yang diterapkan sampai sekarang. Maka dari itu simak penjelasan dibawah ini.
Inilah asal mula tahun baru Masehi yang diterapkan sampai sekarang. Maka dari itu simak penjelasan dibawah ini. /Tangkapan layar YouTube/schiterra

RINGTIMES BANYUWANGI - Tahukah Anda asal mula tahun baru Masehi yang selalu dirayakan pada tanggal 1 Januari? 

Ketahui dulu asal mula tahun baru Masehi agar Anda bisa memiliki makna sendiri dari perayaan tersebut. 

Maka simak asal mula tahun baru Masehi disini, supaya bisa menambah pengetahuan Anda. 

Baca Juga: 3 Permainan yang Bisa Kamu Lakukan Bersama Teman untuk Menyambut Tahun Baru 2022

Dikutip dari YouTube Schiterra pada Sabtu, 1 Januari 2021, perayaan tahun baru Masehi pertama terjadi di Mesopotamia. 

Tepatnya pada kekaisaran Romawi di tahun 2.000 sebelum Masehi.

Tempat ini dikenal paling tertua di dunia, dan kaya akan sejarah. 

Lokasinya berada di antara sungai Efrat dan Tigris, yang kini daerah itu dikenal sebagai Turki. 

Perayaan tahun baru mulai terjadi saat pemerintahan Julio Caesar, diangkat sebagai Kaisar Romawi. 

Baca Juga: 3 Negara yang Melarang Perayaan Tahun Baru 2022, Pelanggar Bisa Masuk Penjara

Pada kepemimpinannya, dia memberlakukan 1 Januari sebagai penganggaran baru. 

Untuk menggantikan 1 Maret, sebagai awal kalender tradisional yang telah digunakan sejak awal abad 7 sebelum Masehi. 

Dalam penentuan penanggalan baru, Julio Caesar di bantu oleh Sosigenes. 

Sosigenes adalah seorang ahli astronomi dari Iskandaria. 

Dia menyarankan Julio, agar penanggalan tahun baru mengikuti revolusi matahari. Seperti halnya yang dilakukan orang-orang Mesir. 

Baca Juga: 4 Aktivitas yang bisa Dilakukan untuk Merayakan Tahun Baru 2022

Sehingga munculah kalender baru dengan tanggal awal 1 Januari. 

Istilah Januari sendiri diambil dari nama salah satu dewa dalam mitologi Romawi. 

Yaitu Dewa Janus, dia adalah dewa gerbang awal yang menggambarkan perubahan dan perpindahan dalam mitologi Romawi. 

Selain itu Janus juga merupakan sosok penting dalam Romawi, karena dia selalu disebut pertama dalam setiap doa. 

Dalam seni Klasik, Janus digambarkan dengan dua wajah yang mengahadap ke arah berlawanan. 

Baca Juga: 5 Cara Menemukan Passion dalam Karir sebagai Resolusi Tahun Baru

Dua wajah itu, menggambarkan penjaga gerbang dengan dua wajah yang bisa melihat dua sisi pintu. 

Dengan wajah itu, Janus bisa mengawasi dua sisi pintu tentang apa yang sedang terjadi. 

Janus sendiri adalah dewa yang sering kali dipuja saat peristiwa besar. 

Seperti dalam pesta menyambut kedewasaan, pernikahan dan pesta tahun baru. 

Janus dianggap sebagai dewa pembuka gerbang sebagai pembaruan dan akhir sebuah jalan. 

Oleh karena itu, nama Dewa Janus dimasukkan dalam kalender Masehi. Saat itu pula, Caesar memberlakukan 1 Januari sebagai kalender baru. 

Baca Juga: 3 Macam Kembang Api untuk Merayakan Tahun Baru 2022

Setelah itu, munculah tradisi baru mulai bermunculan.

Karena masyarakat Romawi menganggap tahun baru akan disambut dengan cerita baru. 

Sehingga tahun tersebut adalah waktu yang tepat dalam memberikan kado bermakna. 

Saat tahun baru masyarakat Romawi saling memberikan ranting dari pohon keramat, perak, emas, hingga makanan.

Baca Juga: 5 Ide Merayakan Malam Tahun Baru Bersama Keluarga, Dijamin Tidak Bosan

Hadiah tersebut diberikan sebagai tanda perdamaian antar satu sama lain. Rumah mereka juga dihias sangat baik. 

Dengan harapan, tahun yang akan datang akan penuh dengan cahaya serta kecemerlangan dalam hidup.

Kemudian kalender milik Julian dimodifikasi dengan kalender Trigorian, dan disetujui oleh pemimpin Katolik di Vatikan. 

Persetujuan itu diberikan oleh Paus Gregori ke 13 pada tahun 1982, ditahun yang sama pula Paus mulai memberlakukan kalender yang telah diperbarui. 

Sejak saat inilah tahun baru Masehi dilakukan secara meriah dan diikuti seluruh belahan dunia.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x