Asal Usul Gandrung Lombok-Bali Bermula dari Banyuwangi

- 2 Maret 2020, 14:05 WIB
Gandrung Lombok, NTB.*/
Gandrung Lombok, NTB.*/ /Banjoewangi Tempo Doeloe

RINGTIMES - Tari Gandrung Lombok diyakini berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. 

Hal ini mengingat hubungan perdagangan Bali Utara dengan Banyuwangi antara lain hubungan perdagangan. Sehingga kemungkinan tari Gandrung bermigrasi melalui Bali terus ke Lombok. 

Kita juga perlu menyimak Indische Staatsblad nomor: 123 tahun 1852 yang mengatur tentang pemerintahan Hindia Belanda. 

Pada Indische Staatsblad nomor: 123 tahun 1852, disebutkan bahwa Pulau Lombok, termasuk dalam Keresidenan Bali dan Lombok, dengan ibukota mula-mula Banyuwangi, kemudian pindah ke Singaraja. 

Berkembangnya Gandrung Lombok diduga kuat terjadi karena saat itu wilayah Bali dan Lombok Barat (Karangasem) merupakan kesatuan daerah kultural.

Baca Juga: Murid MI Tewas Tertembak, Pemilik Senapan Diperiksa Polisi

Saat itu, Gandrung merupakan satu tari yang paling populer di antara tari-tari lainnya. 

Tari Gandrung sudah berkembang di Lombok sebelum kejatuhan Kerajaan Lombok (Karangasem) pada tahun 1894. 

Bentuk Tari Gandrung di Lombok bisa dikatakan sebagai suatu adaptasi dari Gandrung Banyuwangi yang pengembangannya melalui Bali.

Tetapi pada tahap berikutnya, Tari Gandrung yang asli Banyuwangi menyerap pula bentuk-bentuk atau karakter lokal setempat.

David Harnish menulis lebih lanjut, ’Gandrung Bali tidak lama bertahan di Lombok dan di Bali sendiri hampir punah. Usaha ini bisa dilakukan oleh orang orang Bali sendiri yang berada di Lombok. 

Dengan demikian, diduga kuat Gandrung Lombok mulai tercipta sebelum tahun 1930-an. 

Baca Juga: Kepala Tertembak, Murid MI di Banyuwangi Meninggal

Di tahun itu, Lombok masih mempertahankan bentuk Tari Gandrung dari Bali yang menampilkan penari pria yang memakai busana gadis remaja. 

Dan mulai tahun 1930-an itulah wanita sudah mulai menjadi penari gandrung dan sejak itu menyebar ke seluruh Lombok. 

Mulai tahun 1938, tak ada lagi penari Gandrung laki-laki di Lombok. 

Lombok hanya sebentar mengenal Gandrung laki-laki yakni pada  era Amaq Banun dan tak seperti yang terjadi di banyuwangi. 

Di Banyuwangi, dahulu Gandrung masih ditarikan oleh penari laki-laki, di Pulau Bali pun sudah populer. 

Baca Juga: Samudra Hapus Lagu Corona, Didoakan Kena Azab dan Mau Dilempar ke Wuhan

Hal ini membuktikan betapa Tari Gandrung yang berasal dari Banyuwangi begitu populer di Bali dan namanya tetap di pertahankan hingga kini. 

Saat ini semton Bali masih mengenal tari Gandrung dan masih dipertahankan di Pura Merajan Majapahit, Banjar Monang Maning, Denpasar. 

Di tempat ini, tari Gandrung sangat disakralkan sebagai tarian persembahyangan, hingga terkadang penarinya dan pengibingnya kerasukan.

Di Pura Merajan Majapahit, penari Gandrung terdiri dari empat remaja; dua pemuda dan dua gadis. 

Ritual dan gerak ritme tariannya persis seperti tari Seblang, bahkan alat musiknya pun khas Blambangan dan berbeda seperti alat musik Bali pada umumnya.

Baca Juga: ‘Sijum Siperanda’ Kecamatan Genteng, Ngurus Surat Dapat Makan Gratis

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x