Biografi Frans Kaisiepo, Pejuang Indonesia pada Uang Kertas Rp10000

- 2 Agustus 2020, 07:20 WIB
/

Pada Konferensi Malino, Frans mengusulkan nama Irian untuk mengganti nama Papua, Frans juga menolak atas sekenario usulan pembentukan Negara Indonesia Timur.

Frans pernah mendapat hukuman penjara 5 tahun karena  memimpin pemberontakan melawan Belanda di Biak. 

Ia juga pernah menjadi tahanan politik Belanda pada tahun 1954 hingga 1961 karena menolak saat ditunjuk sebagai wakil Belanda untuk wilayah Papua Nugini dalam Konferensi Meja Bundar, ia menolak dengan alasan tidak mau didikte oleh Belanda.

Pada tahun 1961 Frans membangun Partai Politik Irian. Setelah munculnya program Trikora Soekarno yang hendak menyatukan Papua dengan Indonesia melalui Perjanjian New York 15 Agustus 1963.

Baca Juga: Kini Vaksin Virus Corona Asal Rusia Menggemparkan Dunia

Frans Kaisiepo meninggal pada 10 April 1979. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Papua.

Pada 1993 Frans Kaisiepo dikenang sebagai Pahlawan Nasional Indonesia yang tertuang dalam Keputusan Presiden No.077/TK/1993.

Pada 19 Desember 2016, Frans Kaisiepo diabaikan di dalam uang kertas rupiah pecahan Rp 10.000.***

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x