Penyebab Masyarakat Jawa Menganggap Sakral Bulan Suro

- 20 Agustus 2020, 08:15 WIB
Malam 1 Suro
Malam 1 Suro /PortalJember.com//PortalJember.com

Pada zaman dahulu di bulan Suro sebagian keraton di pulau Jawa mengadakan ritual memandikan pusaka keraton.

Baca Juga: Kisah Cinta Sembilan Istri Soekarno, Satu yang Setia Menemaninya Hingga Wafat

Ritual menjamas pusaka keraton pada zaman dahulu menjadi sebuah tradisi yang menyenangkan bagi masyarakat yang memang masih haus akan liburan.

Sehingga dengan kekuatan karisma keraton dibuatlah stigma tentang „angker‟ bulan Suro.

Jadi pada bulan Suro, ketika rakyat mengadakan hajatan khususnya pesta pernikahan, dapat mengakibatkan sepinya ritual yang diadakan keraton, yang pada saat itu merupakan sumber segala hukum.

Tradisi memandikan keris dan pusaka ini juga menjadi ajang untuk memupuk kesetiaan rakyat kepada keraton.

Baca Juga: Analisis Gaya dan Jenis Kepemimpinan Soekarno

Mitos tentang keangkeran bulan Suro ini demikian kuat dihembuskan, agar rakyat percaya dan tidak mengadakan kegiatan yang bisa mengganggu acara keraton.

Dan hingga kini kepercayaan tersebut masih demikian kuat dipegang oleh sebagian orang, sehingga sebagian orang yang pada bulan Suro tidak berani mengadakan acara tertentu karena dianggap bisa membawa sial.

Namun bagaimanapun juga kepercayaan akan malam 1 Suro dan bulan Suro masih mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x