Network
“Bonus masih sama dengan Olimpiade 2016, tidak ada perubahan kebijakan, Emas Rp5 miliar, perak Rp2 miliar, dan perunggu Rp1 miliar,” kata Gatot.
Gatot menyebut tidak ada perubahan nominal bonus bukan lantaran kondisi pandemi Covid-19.
Baca Juga: LIVE Nonton Bulutangkis Indonesia vs Australia Ganda Campuran, Link Streaming Olimpiade Tokyo 2020
Nilai bonus tersebut masih dianggap angka yang relevan diterima para atlet yang mendapatkan medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Gatot mengatakan pertimbangan tidak berubahnya jumlah bonus peraih medali di Olimpiade Tokyo karena pada tahun 2016, Indonesia menjadi negara tertinggi kedua dalam bonus yang diberikan kepada atlet.
Indonesia hanya kalah dari Singapura yang menempati puncak daftar negara pemberi bonus di Olimpiade 2016 lewat Rp9,5 miliar per medali emas.
Baca Juga: Jadwal TV Indosiar Sabtu 24 Juli 2021, Live Olimpiade Tokyo 2020 dan Bayern Munich vs Ajax
“Karena pada saat itu angka Rp5 miliar itu sudah tertinggi nomer dua setelah Singapura dan jumlah itu diakui oleh negara lain bahwa itu cukup besar,” ungkat Gatot.
Sebelumnya Menpora Zainudin Amali berharap para atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo tidak menjadikan bonus sebagai motivasi untuk meraih prestasi.
“Pasti ada bonus untuk atlet peraih medali di olimpiade, tapi tujuan mereka untuk berangkat ke olimpiade bukan hanya semata-mata urursan bonus, namun berjuang atas nama bangsa dan negara,” ucap Menpora Amali.***
