RINGTIMES BANYUWANGI – World Surf League (WSL) segera hadir di Kabupaten Banyuwangi. Pengikut olahraga selancar pasti sudah tidak asing dengan Gabriel Medina, peselancar asal Brazil yang telah memenangi WSL sebanyak tiga kali.
Berbagai kejuaraan selancar yang diselenggarakan di seluruh dunia telah Gabriel Medina raih hingga ia ditempatkan menjadi peselancar termuda terbaik di sepanjang masa.
Gabriel Medina lahir di Sao Sebastiao, Sao Paulo, Brazil pada 27 Desember 1993 dan dibesarkan di distrik kota Maresias, kota yang membutuhkan empat jam berkendara dari São Paulo.
Baca Juga: Jelang Liga Selancar Paling Bergengsi Dunia, Bupati Ipuk Pimpin Rapat di Pantai Plengkung
Medina adalah putra dari Simone Pinto Medina dan Claudio de Jesus Ferreira dan mulai berselancar sejak usianya menginjak 9 tahun.
Pada usia 11 tahun ia berhasil memenangkan kejuaraan nasional pertamany di acara kompetisi Pencarian Rip Curl Grom dalam kategori Sub-12 yang diadakan di Búzios, Rio de Janeiro, Brazil.
Berikut urutan kejuaraan yang berhasil diraih oleh Gabriel Medina dilansir dari laman resmi World Surf League pada 12 Mei 2022.
Baca Juga: Cara Menuju Pantai Plengkung, Lokasi World Surf League 2022 yang Tersembunyi Dibalik Alas Purwo
2009
Sepuluh hari setelah Medina menandatangani kontrak dengan Rip Curl pada Juli 2009, ia menetapkan rekor baru sebagai pemenang pria termuda dari kompetisi usia terbuka profesional karena berhasil mengalahkan Maresias Surf International di Brazil.
Saat itu ia baru menginjak usia 15 tahun.
2011
Pada tahun 2011 Medina berhasil meraih juara di kompetisi WQS 6 Star Prime di Imbituba dan dua WQS 6 Star di Prancis dan Spanyol.
Pada tahun yang sama Medina juga menang di Kejuaraan Dunia Junior Pro, yang diadakan di Prancis.
Baca Juga: Jadwal Surfing di Pantai Plengkung Banyuwangi dalam Ajang World Surf League Championship Tour
Dengan torehan prestasinya sepanjang tahun ini, Rip Curl memperpanjang kontraknya dan Medina menandatangani.
Sejak saat itu, Medina telah memulai debutnya di ASP World Championship Tour 2011 diusia 17 pada rotasi pertengahan musim.
Pada pertengahan musim itu, Medina berhasil membawa pulang dua kemenangan dari acara WCT (Hossegor, Prancis dan San Francisco, AS).
2013
Medina berhasil memenangkan World Junior Tour (ASP) pada tahun 2013 di usia 19 tahun.
Baca Juga: Pantai Plengkung Banyuwangi, Destinasi Menarik yang Jadi Lokasi World Surf League 2022
2014
Di musim WCT 2014, Medina berhasil memenangkan acara pertama musim ini, Quiksilver Pro Gold Coast.
Medina didapuk menjadi peselancar pria Brasil pertama yang menang di Gold Coast.
Namun pada tahun 2014 juga Medina sempat turun menjadi peringkat 5 setelah finis ke-13 di Billabong Rio Pro, tetapi kembali mengambil alih posisi setelah memenangkan Volcom Fiji Pro.
2015
Pada tahun 2015, Medina memenangkan Quiksilver Pro France untuk kedua kalinya dan meraih kemenangan acara WCT keenamnya.
Saat itu ia mengalahkan Mick Fanning dan mencapai final di acara terakhir WCT pada musim itu.
Baca Juga: Pantai Plengkung G Land Terpilih Jadi Medan World Surf League, Banyuwangi Siap Sukseskan
Sekali lagi, Medina sekali lagi membuat sejarah menjadi orang Brasil pertama yang memenangkan gelar Hawaiian Triple Crown of Surfing.
2016
Di Oi Rio Pro, pada 14 Mei 2016 Medina membuat sejarah baru, menjadi peselancar pertama yang menggunakan gerakan “Backflip” dalam kompetisi.
Menggunakan gerakan itu, Medina mendapatkan 10 poin sempurna dari lima juri sehingga mengalahkan rekan satu negaranya, Alex Ribeiro pada babak dua penyisihan.
Pada 17 Juni 2016, Medina memenangkan acara WCT ketujuhnya yang dilakukan di Kepulauan Fiji.
Kemenangan itu menempatkan dia sebagai peselancar Brasil yang paling banyak menang dalam sejarah CT di usia 22 tahun.
2017
Di tahun ini, Medina membuat sejarah sebagai salah satu dari dua selancar (Carissa Moore di divisi wanita) yang memenangkan kompetisi di kolam ombak buatan di Kelly Slater's Surf Ranch di Lemoore, California.
Pada kompetisi ini dia berhasil membawa pulang 2 kemenangan, Quiksilver Pro France dan MEO Rip Curl Pro Portugal yang merupakan kemenangan ke-9 kemenangan WCT.
Baca Juga: Mengenal Pantai Plengkung, Lokasi Ajang World Surf League 2022 di Banyuwangi
2018
Pada tahun 2018, Medina kembali meraih tiga kemenangan di Tahiti, California, dan Pipeline. Di thaun ini juga merupakan tahun emas bagi peselancar Brazil, karena negara itu meraih 9 kemenangan acara: Medina (3x), talo Ferreira (3x), Filipe Toledo (2x) dan William Cardoso - dari 11 acara di Tur Kejuaraan 2018.
2019
Medina meraih kemenangan lagi di acara CT ke-13-nya di Jeffreys Bay, Afrika Selatan.
Pada tanggal 9–15 September, Medina bersama para peselancar top dari seluruh dunia berkompetisi di Miyazaki, Jepang dalam ISA World Surfing Games 2019.
ISA World Surfing Games 2019 merupakan acara wajib untuk memenuhi syarat berkompetisi di Olimpiade 2020.
Kurang dari seminggu kemudian, Medina meraih kemenangan acara CT ke-14, kemenangan ketiga di Kelly Slater's Surf Ranch di Freshwater Pro dan mencapai posisi pertama.
2020
Di Olimpiade Tokyo 2020 Medina bersama Italo Ferreira mewakili negara Brasil. Medina mendapatkan urutan keempat pada Olimpiade ini, kalah tipis dari Owen Right dari Australia.
2021
Di musim 2021, Medina berhasil meraih gelar juara dunia ke-3 dan melakukannya secara definitif dengan memenangkan 3 dari 8 acara tur.
Dengan total 16 kemenangan dari acara WSL Championship Tour (CT) dan 29 penampilan Final di bawah ikat pinggangnya, Medina menjdi salah satu peselancar paling berpengalaman dan menghasilkan selancar terbaik.
2022
Sempat Medina mengumumkan mengambil cuti tanpa batas waktu dari kompetisi selancar untuk fokus pada kesehatan mentalnya pada Januari 2022, pada bulan April Medina mengumumkan bahwa dia akan kembali ke musim 2022.
Medina akan bersaing dalam acara musim WSL 2022 di Quiksilver Pro G-Land di Banyuwangi, Indonesia dan akan memenuhi syarat untuk peringkat WSL Final 5.***