Terlilit Segunung Hutang, China Percaya Bangkit di Bawah Kemenangan Biden Tahun ini

18 Januari 2021, 21:40 WIB
China percaya perekonomiannya akan bangkit tahun ini di bawah kemenangan Biden sebagai Presiden AS meski memiliki segunug hutang.* /Dok. Anadolu Agency/

RINGTIMES BANYUWANGI – Perekonomian China dikabarkan tengah meningkat pada kuartal keempat saat mengakhiri tahun 2020 lalu setelah guncangan hebat yang melanda China akibat Covid-19 pada Senin, 18 Januari 2021.

Laporan peningkatan perekonomian China memasuki pada kuartal keempat dengan pertumbuhan yang begitu signifikan bahkan mengalahkan ekspetasi setelah mengatasi serangan Covid-19 yang menyisakan segunung hutang bagi pemerintah di tahun 2020 lalu.

Tahun ini, China percaya diri bahwa perekonomian mereka akan terus meningkat di tahun ini meski global tengah diterpa pandemi Covid-19 di atas kemenangan Biden sebagai Presiden Amerika Serikat.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

Baca Juga: China Berikan Teori Bahwa Covid-19 Berasal dari Luar Negeri, Bukan Wuhan

Ning Jizhe, kepala biro statistik China mengatakan jika akan ada banyak kondisi yang menguntungkan China di tahun 2021 ini untuk memulihkan ekonomi China yang sempat tersendat akibat Covid-19 tahun lalu.

Meski demikian, China juga tidak menutup mata begitu saja karena mereka merasa bahwa China masih akan menghadapi banyak tantangan, tidak terkecuali kemenangan Biden menjadi Presiden AS di tengah ketegangan Beijing dan Washington.

China sadar bahwa ketegangan atas permainan pasar di bawah pemerintahan baru AS bisa saja menjadi kendala terbesar bagi mereka.

Naiknya biaya kerja, populasi sumber daya manusia yang semakin menua, dan lonjakan kredit China yang membuat segunung hutang belum terbayarkan menjadi salah satu masalah yang juga cukup besar sebagai penghambat pemulihan ekonomi China.

“Kita harus mewaspadai masalah-masalah berikut di tahun 2021: pertama ketimpangan pemulihan ekonomi. Dibandingkan dengan investasi dan ekspor, konsumsi secara keseluruhan lemah dan belum kembali ke tingkat normal,” kata Wang Jun, kepala ekonom di Zhongyuan Bank yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari laman reuters.com pada 18 Januari 2021.

Sebelumnya, produk domestik bruto tumbuh 2,3 persen pada tahun 2020 lalu yang ditunjukkan oleh data resmi China pada Senin, yang menjadikan mereka sebagai satu-satunya ekonomi utama di dunia yang menghadiri kontraksi tahun lalu.

Penguatan ekonomi China ini juga diprediksi akan terus berkuasa di depan negara pesaingnya pada tahun 2021 ini.

Baca Juga: Usai China, Kini Vietnam Penjarakan Wartawan Setelah Kritik Negara

Baca Juga: Tanggapi Kasus Trump dan Biden, Mardigu Bossman Sebut Mereka Sama-sama ISIS

Seperti yang ditetapkan PDB bahwa China akan tumbuh lebih cepat dalam decade ini hingga 8,4 persen. Negara dengan ekonomi terkuat kedua di dunia sempat mengejutkan dunia karena memiliki hutang yang cukup tinggi akibat pandemic Covid-19.

Bahkan, kisruh antara kebijakan China dan AS menjadi sorotan dunia yang membuat kedua negara ini tegang di bidang pertahanan, perdagangan yang pasti dan bidang yang lainnya.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler