Norwegia Nyatakan Khawatir Akibat 29 Kasus Kematian Lansia Setelah Divaksin

- 17 Januari 2021, 22:00 WIB
Norwegia menyatakan kekhawatirannya setelah mendapati kasus kematian lansia usia mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.*
Norwegia menyatakan kekhawatirannya setelah mendapati kasus kematian lansia usia mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.* /Pixabay/@WiR_pixs./

RINGTIMES BANYUWANGI – Pemerintah Noerwegia menyatakan keprihatinan dan kekhawatirannya terhadap keamanan vaksin Pfizer Inc setelah banyaknya kasus kematian lansia usai mendapatkan suntikan vaksi Covid-19 pada Minggu, 17 Januari 2021.

29 lansia dinyatakan meninggal dunia usia mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari pemerintah sebagai upaya untuk menekan tingginya kasus Covid-19.

Kematian lansia akibat suntikan vaksin Covid-19 ini menurunkan jumlah kasus postif Covid-19 yang sebelumnya dilaporkan ada sekitar 80 lansia terdampak virus Corona.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

Baca Juga: Pemerintahan Trump Dituding Lakukan Korupsi 10 Juta Vaksin Covid-19, Ini Faktanya

Tidak diyanyatakan secara pasti kapan kematian itu terjadi secara tepat, akan tetapi pemerintah Noerwegia telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 kepada 42.000 orang yang dianggap paling berisiko terinveksi virus Corona termasuk para lansia.

Hingga pada Jumat lalu, 15 Januari 2021 pihak Pfizer dan BioNTech yang menjadi produsen vaksin tersebut mengkonfirmasi keberan kematian para lansia akibat penyuntikan vaksin Covid-19.

“Semua kematian terkait dengan vaksin ini,” ujar Badan Pengawas Obat Norwegia kepada Bloombergquit.com yang dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com pada Minggu, 17 Januari 2021.

Setelah itu ia juga menyamapikan bahwa, "ada 13 kematian yang telah dinilai, dan kami mengetahui ada 16 kematian lansia lainnya namun saat ini sedang dinilai dan belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya.”

Semua kematian yang dilaporkan terkait dengan vaksin dan lansia adalah golongan orang yang sebelumnya memiliki dasar penyakit. "Orang tua dengan gangguan dasar yang serius," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x