Potensi Desa Gitik Banyuwangi: UMKM Industri Tahu Goreng Kini Sudah Generasi Ke-3

- 7 April 2022, 09:15 WIB
UMKM Industri Tahu Goreng di Desa Gitik Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi milik Joko.
UMKM Industri Tahu Goreng di Desa Gitik Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi milik Joko. /Galih Ferdiansyah/Ringtimes Banyuwangi/

Ia pun memaparkan bagaimana proses pembuatan tahu yang selama ini diproduksi dan dipasarkan.

Pertama, kedelai direndam selama kurang lebih 4 jam. Setelah itu dilakukan proses penggilingan.

 Baca Juga: Potensi Desa Pengatigan Banyuwangi: UMKM Kerajinan Alat Dapur dari Kayu Alami Penurunan Pendapatan

Kemudian, kedelai yang sudah digiling tersebut direbus hingga mendidih dan menjadi bubur kedelai. 

Lalu, bubur kedelai tersebut disaring dan diperas untuk diambil sari patinya.

Penyaringan dilakukan dengan meletakkan bubur kedelai diatas kain belacu (mori kasar) yang dipasang diatas bak penampung.

Jika sudah, selanjutnya proses pengamasan dengan menambahkan cuka ke dalam sari pati kedelai yang sudah disaring dan diperas itu. Kemudian diaduk sampai merata.

Selanjutnya, tahu dicetak dengan menggunakan wadah kayu, lalu dipres (sisi atasnya ditutup menggunakan kayu yang diletakkan pemberat).

 Baca Juga: Dinas PU CKPP Banyuwangi Siapkan Tim Khusus untuk Pemeliharaan RTH Secara Berkala

Setelah selesai, tahu dipotong-potong sesuai ukuran dengan menggunakan kayu sebagai alat pengukurnya.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah