Sebagai langkah akhir, tahu digoreng dan siap dipasarkan.
Menurut penuturan Joko, pemasaran produk tahunya ia lakukan di Pasar Rogojampi, karena sudah punya lapak di sana.
"Pemasarannya di Pasar Rogojampi, kita punya lapak di sana," ujarnya.
Baca Juga: Banyuwangi Pertahankan SAKIP A dari KemenPAN-RB Selama 6 Tahun Beruntun
Joko menambahkan, per harinya, ia mampu memproduksi tahu sebanyak 30 bak kayu, dan menghabiskan kedelai kurang lebih 1 kwintal.
Hal tersebut pun tergantung dari minat konsumen, jika ramai peminat maka produksi akan ditambah.
Akan tetapi, selama pandemi ini produksinya pun dikurangi.
"Kita lihat pasar, kalau rame ya kita tambah, kalau keadaan seperti ini ya kita kurangi," pungkasnya.***