Perlu Diwaspadai, Penyebab Gagal Jantung Ini Jarang Disadari

6 Desember 2020, 17:15 WIB
Ilustrasi serangan jantung. /PIXABAY/Pexels

RINGTIMES BANYUWANGI – Beberapa orang mungkin masih menyangkan bahwa gagal jantung adalah penyakit yang sama dengan serangan jantung. Namun, fakta berkata lain jika keduanya adalah hal yang berbeda dan sangat jarang disadari tanda-tanda serta gejalanya. 

Penyakit kronis ini memiliki penyebab dan gejala yang sangat jarang disadari meskipun kondisi ini sebenarnya sangat serius dan perlu untuk segera ditangani.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Gagal jantung atau dikenal dengan istilah heart failure dalam istilah medis adalah kondisi jantung yang melemah secara perlahan dan dalam waktu yang lama.

Hal ini dapat mengakibatkan jantung tidak mampu lagi memompa darah ke seluruh tubuh.

Penyakit gagal jantung yang jarang disadari ini ditandai dengan ketidakmampuan jantung untuk memompa suplai darah yang cukup ke tubuh.

Tanpa adanya aliran darah yang cukup, semua fungsi utama tubuh yang berkaitan dengan organ jantung akan terganggu dan sebabkan kondisi kronis seperti gagal jantung.

Baca Juga: Waspada Serangan Jantung, 10 Cara Ini untuk Mengontrol Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari situs Mayoclinic.org, alah satu dari kondisi berikut dapat merusak atau melemahkan jantung Anda dan dapat menyebabkan gagal jantung.

Beberapa di antaranya jarang disadari bahkan dapat hadir tanpa Anda sadari sedikit pun.

Penyakit arteri koroner dan serangan jantung

Penyakit arteri koroner adalah bentuk penyakit jantung yang paling umum dan penyebab paling umum dari gagal jantung.

Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan timbunan lemak (plak) di arteri Anda, yang mengurangi aliran darah dan dapat menyebabkan serangan jantung.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Perempuan Ini Bikin Menyesal, Sebabkan Penuaan Dini Hingga Stroke

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Jika tekanan darah Anda tinggi, jantung Anda harus bekerja lebih keras daripada seharusnya untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh Anda.

Seiring waktu, pengerahan tenaga ekstra ini dapat membuat otot jantung Anda terlalu kaku atau terlalu lemah untuk memompa darah secara efektif.

Katup jantung rusak

Katup jantung Anda menjaga darah mengalir ke arah yang benar melalui jantung.

Katup yang rusak karena cacat jantung, penyakit arteri koroner, atau infeksi jantung yang memaksa jantung Anda bekerja lebih keras, yang dapat melemahkannya seiring waktu.

Baca Juga: Waspadai, 7 Gejala Penyakit Sendi dan Tulang Ini Akibat Kadar Gula Darah Tinggi

Kerusakan otot jantung (kardiomiopati)

Kerusakan otot jantung (kardiomiopati) dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk beberapa penyakit, infeksi, penyalahgunaan alkohol, dan efek toksik obat-obatan, seperti kokain atau beberapa obat yang digunakan untuk kemoterapi.

Faktor genetik juga bisa berperan dalam kondisi ini.

Miokarditis

Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung.

Ini paling sering disebabkan oleh virus, termasuk COVID-19, dan dapat menyebabkan gagal jantung sisi kiri.

Baca Juga: Bahaya Tekanan Darah Tinggi Dapat Menyerang Remaja, Simak Gejalanya

Cacat jantung sejak lahir (cacat jantung bawaan)

Jika jantung dan bilik atau katupnya belum terbentuk dengan benar, bagian jantung yang sehat harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui jantung Anda, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung.

Irama jantung yang tidak normal (aritmia jantung)

Irama jantung yang tidak normal dapat menyebabkan jantung Anda berdetak terlalu cepat, menciptakan kerja ekstra untuk jantung Anda.

Detak jantung yang lambat juga dapat menyebabkan gagal jantung.

Baca Juga: Sering Dilakukan, Berikut Adalah Penyebab Darah Tinggi di Usia Muda

Penyakit lainnya

Penyakit kronis seperti diabetes, HIV, hipertiroidisme, hipotiroidisme, atau penumpukan zat besi (hemochromatosis) atau protein (amiloidosis), juga dapat menyebabkan gagal jantung.

Penyebab gagal jantung akut antara lain virus yang menyerang otot jantung, infeksi parah, reaksi alergi, pembekuan darah di paru-paru, penggunaan obat-obatan tertentu atau penyakit apa pun yang memengaruhi seluruh tubuh.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Mayo Clinic

Tags

Terkini

Terpopuler