Tahukah Anda, Gagdet Membunuh Perkembangan Otak dan Melatih Kekerasan pada Anak

20 Desember 2020, 12:00 WIB
Tahukah Anda, Gagdet Bisa Membunuh Perkembangan Otak Bahkan Melatih Kekerasan pada Anak:* /Peggy_Marco/Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI – Di era yang serba digital ini melihat anak-anak di bawah umur dengan lihai mengoprasikan ponsel pintarnya sudah menjadi hal yang lumrah. Banyaknya ancaman tentang pengaruh negatif akibat penggunaan gagdet terhadap perkembangan otak hingga mental anak tak lagi dihiraukan.

Bagaimana tidak, sepertinya semua orang tua telah mencukupi dan memberikan fasilitas berupa gadget kepada anak-anaknya.

Hal demikian dilakukan oleh orang tua pastinya dengan harapan positif agar anak mendapatkan hal setara dengan teman-temannya. Mengingat gadget adalah alat canggih yang menawarkan segudang ilmu bagi anak-anak.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Bukannya positif, penggunaan gadget berlebih tanpa ada batasan waktu dan pengawasan dari orang tua justru akan berdampak buruk terhadap perkembangan otak dan juga mental anak.

Seperti yang dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari situs Playgroundequipment.com, Minggu, 20 Desember 2020, penelitian dari Common Sense Media mengungkapkan peningkatan luar biasa terhadap penggunaan gadget seperti smartphone dan tablet yang meningkat hingga 72 persen hanya dalam dua tahun.

Survey tersebut juga menunjukkan peningkatan paparan gadget pada balita hingga 28 persen. Dengan ini, American Academy of Pediatrics melarang penggunaan teknologi untuk anak di bawah usia dua tahun dengan mengatakan bahwa hal itu bisa mengubah sifat masa kanak-kanak.

Baca Juga: 7 Tanda Anak Miliki IQ Tinggi, Indikasi Kecerdasan di Atas Rata-rata

Hasil dari penelitian yang dilakukan tersebut mengungkapkan sebagai berikut.

Perkembangan Otak yang Drastis

Selama masa balita, ukuran otak menjadi tiga kali lipat dan terus berkembang hingga dewasa. 

Sehingga, terlalu banyak gunakan gadget dapat berdampak negatif pada otak anak pada fungsinya, dan bahkan dapat menyebabkan defisit perhatian, keterlambatan kognitif, gangguan belajar, peningkatan impulsif, dan penurunan kemampuan pengaturan diri. 

Obesitas

Anak-anak yang lebih mengandalkan waktu bermain mereka di depan layar gadget daripada di luar di taman bermain tidak dapat membakar kalori yang mereka konsumsi.

Satu dari tiga anak di AS mengalami obesitas, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti diabetes, serangan jantung, dan stroke akibat penggunaan gadget tanpa batasan waktu.

Orang tua harus mendorong anak-anak mereka untuk bermain lebih banyak. Mereka harus memahami bahwa ada banyak manfaat bermain termasuk mengajak anak-anak mereka berjalan, berlari, melompat dan berolahraga yang mereka butuhkan.

Orang tua perlu mengekspos anak-anak mereka ke dalam aktivitas fisik, kemudian menanamkan teknologi di tahun-tahun berikutnya pada anak-anak mereka untuk gaya hidup yang lebih sehat saat mereka tumbuh.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Kamu Kecanduan Ponsel dan Doyan Selfie

Baca Juga: Gunakan Ponsel Hingga Larut Malam Sebabkan Penurunan Kerja Otak Bahkan Seperti Zombie

Kekerasan

Kebanyakan orang tua memperhatikan bahwa anak-anak mereka belajar menjadi agresif karena berjam-jam bermain game di tablet mereka. Tantrum adalah bentuk agresivitas yang paling umum di kalangan balita.

Seiring bertambahnya usia, anak-anak yang kecanduan game komputer lebih cenderung menghadapi dan tidak menaati yang lebih tua.

Jadi sedini mungkin, alih-alih mengandalkan tablet untuk menenangkan dinamo kecil Anda, pilihlah buku mewarnai atau bola.

Paparan Radiasi

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia tahun 2011, ponsel dan perangkat nirkabel lainnya dianggap berisiko kategori 2B karena pancaran radiasi mereka. Selian itu, frekuensi radio pada gadget jelas menjadi ancaman bagi anak-anak.

Healthy Child Healthy World mengakui meningkatnya masalah radiasi di kalangan anak-anak ini dan memberikan tips untuk melindungi anak Anda dari gadget berbahaya tersebut.

Baca Juga: Radiasi Gagdet Berlebih Sebabkan Penurunan Fungsi Otak Anak Hingga Nilai Akademis

Interaksi yang Berkurang

Dengan bermain di tablet, mereka bisa dengan mudah bermain sendiri. Sudah menjadi rahasia umum jika anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk teknologi dan lebih sedikit waktu dengan orang-orang.

Durasi waktu layar tersebut menghalangi interaksi dan mengganggu perkembangan keterampilan komunikasi normal pada anak-anak. 

Dalam tatanan keluarga, balita sering gagal meningkatkan komunikasi dengan orang tua karena mereka mengelilingi diri dengan benda mati. Yang lain meniru dan mewarisi keterampilan berbicara dari TV tetapi gagal saat bersosialisasi dengan orang lain.

Kurang Tidur

Anak-anak yang kecanduan bermain ponsel atau tablet kehilangan waktu istirahat yang dibutuhkan. Di kesempatan lain, bermain di tablet menjadi obat tidur mereka. Tanpa itu, mereka menjadi pemarah dan agresif.

tidurBaca Juga: 4 Tanda-tanda Anda Mengalami Kelelahan Mental Parah, Seperti Gangguan Tidur Sebabkan Depresi

Tidak Ada Paparan Alam

Gadget membunuh perkembangan anak. Daripada keluar dan mempelajari cara-cara dunia, berlari dan bersosialisasi dengan anak-anak lain, mereka lebih suka tinggal di rumah dan bermain di komputer mereka.

Beberapa orang tua yang terlalu protektif menganggap teknologi sangat membantu karena mereka tahu bahwa keselamatan anak mereka di rumah terjamin.

Namun, mereka gagal untuk menyadari bahwa anak tersebut terasing dari alam tumbuhan, hewan, danau, dan langit. Padahal, hal ini sangat penting untuk perkembangan mental anak di masa depan.

Penglihatan Rusak

Kontak yang terlalu lama di layar gadget membuat mata tegang. Para ahli mengatakan bahwa penglihatan yang baik sangat bergantung pada menatap benda-benda dari berbagai jarak.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang kecanduan bermain game lebih mungkin mengembangkan masalah mata saat mereka tumbuh.

Baca Juga: 10 Cara Mudah Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak

Kecanduan

Jika orang tua terus memberi makan anak-anak mereka, mereka membiarkan kecanduan tumbuh.

Orang tua harus mengekspos anak-anak mereka ke seluruh dunia dengan meninggalkan mereka di rumah.  

Hal semacam ini harus mereka dapatkan untuk menghadapi aktivitas yang mendorong perkembangan mental, fisik, dan emosional anak.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Playground Equipment

Tags

Terkini

Terpopuler