Bikin Gula Darah Melonjak Seketika, Hal-hal Sepele Ini Picu Risiko Diabetes Tipe 2

28 Desember 2020, 20:45 WIB
Bikin Gula Darah Melonjak Seketika, Hal-hal Sepele Ini Picu Risiko Diabetes Tipe 2:* /Pixabay/Steve Buissinne/

RINGTIMES BANYUWANGI – Perlu dipahami jika diabetes tipe 2 tidak hanya diakibatkan oleh penyakit menurun yang diwariskan saja. Akan tetapi, ada beberapa hal yang terlihat sepele bahkan menjadi kebiasaan bisa memicu lonjakan gula darah seketika.

Bahkan, hal-hal yang terlihat sepele tersebut dalam jangka panjang akan memicu risiko penyakit kronis diabetes tipe 2.

Bagaimanapun juga diabetes tipe 2 adalah jenis penyakit yang mempengaruhi satu dari tiga atau sekitar 90 persen masyarakat dari orang-orang itu tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Aktivitas dan kebiasaan tertentu sangat mudah berkembang dan dapat meningkatkan risiko Anda terkena pradiabetes. 

Kecenderungan tersebut berkisar dari makan di luar hingga menggunakan ponsel cerdas Anda hingga vaping, kata para ahli.

Dirangkum dari laman everydayhealth.com oleh Ringtimesbanyuwangi.com pada 28 Desember 2020, berikut adalah beberapa hal sepele yang menjadi kebiasaan buruk penyebab diabetes tipe 2 akibat lonjakan gula darah.

Baca Juga: 4 Kebiasaan Sepele Bikin Sakit Liver, Salah Satunya Menghirup Asap Rokok

Terlalu sering makan di luar

Semakin banyak Anda makan di luar dan meninggalkan waktu sarapan di rumah dapat meningktakan presentase peningkatakan risiko diabetes hingga 43 persen.

Saat makan di luar, orang mungkin lebih cenderung mengambil makanan cepat saji daripada makanan yang sehat. 

Kebiasaan makan-makan cepat saji lainnya seperti ngopi dapat memengaruhi risiko diabetes. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein setidaknya dapat meningkatkan kadar gula darah untuk sementara dan memperburuk resistensi insulin.

Penelitian lain yang diterbitkan pada tahun 2016 menunjukkan hasil bahwa konsumsi kafein dapat mengurangi sensitivitas insulin dalam jangka pendek yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Meskipun efek pasti kopi pada risiko pradiabetes belum diketahui secara pasti, ahli diet tahu bahwa menambahkan krim, gula, dan perasa manis dapat meningkatkan kandungan kalori minuman pagi Anda dan mungkin berdampak negatif pada kadar gula darah Anda.

Baca Juga: China Penjarakan Jurnalis Selama Empat Tahun Akibat Laporannya Terkait Covid-19 di Wuhan

Membuat jus dari buah utuh

Anda mungkin berpikir jika mengonsumi jus bauh sangat baik untuk kesehatan, mengingat buah memiliki banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Fakta lain menunjukkan bahwa konsumsi jus buah dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih tinggi.

Konsumsi buah dapat menurunkan risiko diabetes, namun sebaliknya jika Anda konsumsi jus buah utuh. Alih-alih mendapatkan kesehatan, konsumsi jus buah utuh dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih tingggi.

Risiko lainnya ketika Anda konsumsi jus adalah hilangannya nutrisi seperti protein dan lemak, serta beberapa vitamin dan mineral, seperti vitamin D , kalsium, dan zat besi, saat melakukan jus atau diet cepat.

Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu dengan Ponsel

Saat Anda mengganti aktivitas fisik dengan komputer, tablet, atau waktu bertelepon, Anda dapat berkontribusi pada risiko penyakit tertentu, seperti diabetes.

Salah satu segmen penderita diabetes yang tumbuh paling cepat adalah populasi kaum muda yang tidak aktif dan mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di ponsel atau perangkat lain.

Mengabaikan olahraga karena lebih asik dengan ponsel secara serius dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Jika setidaknya 150 menit waktu untuk olahraga Anda gunakan untuk olahraga sedang dan 75 menit untuk ollahraga berat, atau sekitar 30 menit dalam lima kali seminggu, hal ini dapat menurunkan risiko diabetes.

Baca Juga: 8 Makanan Alami Untuk Meningkatkan Libido Wanita, Sudah Tersedia di Rumah

Tidak cukup tidur

Jika Anda tidak tidur setidaknya tujuh jam per malam, tubuh Anda akan menghadapi lebih banyak stress.

Ketika Anda kurang tidur, stres itu dapat menyebabkan lebih banyak adrenalin di tubuh Anda.  Pada saat itu ubuh Anda akhirnya melepaskan lebih banyak glukosa daripada yang dibutuhkan dan meninggalkan jumlah berlebih untuk berlama-lama.

Hal itu tentu saja dapat meningkatkan dan memengaruhi gula darah serta resistensi insulin.

Fakta menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam per malam berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. 

Selain itu, orang yang memiliki gangguan tidur teratur lebih mungkin mengembangkan pradiabetes dan kemudian diabetes. 

Merokok atau vaping

Menggunakan tembakau dapat mengurangi aliran darah ke otot yang meningkatkan tingkat stress kemudian meningkatkan risiko resistensi insulin. 

Dan vaping, merupakan kebiasaan yang semakin populer di kalangan remaja dan dewasa muda belum tentu merupakan alternatif yang sehat. 

Menurut data dan fakta studi di lapangan,  menunjukkan bahwa nikotin dapat meningkatkan kadar nikotin hemoglobin A1C dalam sampel darah manusia sebanyak 34 persen.

Hemoglobin A1C pada dasarnya adalah jumlah gula yang menempel pada sel darah merah Anda.

Baca Juga: Korsel Percepat Upaya Vaksin Virus Corona Baru Setelah Temukan 3 Orang Terdeteksi dari Inggris

Jika terlalu tinggi, berarti gula darah Anda belum terkontrol dengan baik. Jadi, penggunaan nikotin apa pun dapat terus memengaruhi cara tubuh Anda mengontrol gula darah, menempatkan Anda pada risiko lebih besar terkena kondisi seperti diabetes.

Namun perlu diingat bahwa setiap orang berbeda, dan hanya karena Anda melihat kebiasaan buruk Anda dalam daftar ini tidak berarti Anda ditakdirkan untuk menderita penyakit kronis diabetes.

Semua kembali pada gaya hidup dan kebiasaan untuk mengurangi risiko penyakit tertentu.***

 

 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Everyday Health

Tags

Terkini

Terpopuler