RINGTIMES BANYUWANGI – Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam tubuh.
Di Indonesia sendiri angka penderita penyakit diabetes sangat tinggi. Pada tahun 2017, Indonesia menempati urutan ke enam dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi yakni 10,3 juta.
Penyebab dari diabetes adalah pola hidup tidak sehat dan juga faktor keturunan. Apabila seseorang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit diabetes maka kemungkinan besar seseorang itu akan terkena penyakit diabetes.
Baca Juga: 7 Sayuran Berbahaya bagi Penderita Diabetes, Jangan Dikonsumsi
Namun jangan khawatir, penyakit diabetes sebenarnya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup dan juga pola makan yang sehat.
Tapi tahukah kalian bahwa sebenarnya tidak ada istilah diabetes basah ataupun diabetes kering?
Seperti yang dikatakan dr. Andika Surya melalui kanal Youtube docvisor yang dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com pada 14 Februari 2021.
Dr. Andika Surya mengatakan bawah sebenarnya tidak ada istilah tentang diabetes kering atau pun diabetes basah. Istilah kering atau basah hanya merujuk pada luka yang diderita oleh pasien diabetes.
Baca Juga: Makanan Terburuk untuk Diabetes, Penyebab Kadar Gula Darah Naik Seketika
Jadi bisa dikatakan diabetes yang ditandai dengan adanya luka banyak orang menganggapnya sebagai dabetes basah yang bahaya dan harus segera diobati, sementara diabetes kering merupakan diabetes yang tidak memiliki luka dan tidak berbahaya.
Karena adanya istilah ini banyak orang yang menyepelekan diabetes kering dengan anggapan diabetes tersebut tidak berbahaya sehingga tidak perlu diobati.
Namun nyatanya anggapan ini salah, setiap orang yang mengidap diabetes harus segera diobati agar tidak terjangkit komplikasi penyakit kronis lainya.
Baca Juga: Bikin Kadar Gula Darah Melonjak, Penderita Diabetes Harus Hindari Minuman Ini
Sebenarnya diabetes terbagi menjadi dua, yaitu diabetes insipidus dan diabetes melitus yang biasa dikenal sebagai kencing manis.
Diabetes melitus terbagi dua macam, yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2. Yang sering sering ditemukan dan menyerang warga Indonesia kebanyakan adalah diabetes melitus tipe 2.
Diabetes tipe 1 merupakan hasil dari hancurnya sel beta pankreas yang bisa menyebabkan tubuh tidak bisa memproduksi insulin. Penyebab dari diabetes mellitus 1 ini masih belum diketahui pasti.
Baca Juga: 16 Manfaat Buah Ciplukan, Mampu Mengatasi Diabetes hingga Mencegah Kanker
Tanda dan gejala diabetes melitus tipe 1 ini ditandai oleh poliuria atau buang air kecil terus menerus dalam jumlah yang banyak, rasa cepat haus atau polidipsia, rasa cepat lapar, penurunan berat badan secara drastis, dan penurunan fungsi penglihatan dan kelelahan.
Sementara itu diabetes melitus tipe 2 merupakan diabetes yang biasa dikenal dengan kencing manis.
Diabetes melitus 2 merupakan gangguan dari sekresi insulin yang progresif sehingga menyebabkan ketidak efektifan penggunaan insulin pada tubuh.
Diabetes melitus tipe 2 ini disebabkan oleh kelebihan berat badan, kurang beraktifitas, dan juga bisa disebabkan karena faktor keturunan. Tanda dan gejalanya sama dengan diabetes mellitus tipe 1.
Baca Juga: 7 Manfaat Air Rebusan Daun Salam, Terbukti Turunkan Kolesterol dan Diabetes
Namun diabetes tipe 2 ini dapat didiagnosis beberapa tahun setelah pasien merasakan keluhan.
Pada diabetes melitus tipe 1 maupun tipe 2 sering terjadi komplikasi pada pasien.
Sementara itu, diagnosis pada diabetes melitus ini akan dipikirkan apabila terjadi keluhan berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Baca Juga: 5 Hal Sebabkan Diabetes Sebelum 40 Tahun, Misalnya Tidak Aktif Secara Fisik
Menurut jurnal tahun 2009, keluhan lainya adalah lemas, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, dan juga pruritus vulva pada wanita.***