6 Jenis Kelainan Sperma yang Wajib Diketahui Oleh Para Pria

12 Maret 2021, 11:18 WIB
Ilustrasi Jenis Kelainan Pada Sperma /Unsplash / Deon Black/

RINGTIMES BANYUWANGI – Sel sperma atau dalam bahasa medisnya dikenal dengan nama spermatozoa. Spermatozoa adalah salah satu sel yang ada pada sistem reproduksi pria.

Sel tersebut, dikeluarkan bersamaan dengan air mani atau cairan semen pada pria saat berejakulasi. Dan biasanya sel tersebut dikeluarkan saat seorang pria mengalami orgasme yang cukup hebat.

Pada dasarnya sel sperma berbeda halnya dengan air mani. Air mani adalah cairan yang keluar dari ujung penis, sedangkan cairan sperma merupakan sel yang terdapat dalam air mani, dan berfungsi untuk membuahi sel telur pada wanita.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Penyebab Kualitas Sperma Menurun, Pria Harus Menghindarinya

Ketika seorang pria mengalami orgasme, cairan sperma bercampur dengan sekresi tubuh untuk membuat air mani, yang bertugas untuk mendukung proses seksualitas.

Dalam sebuah penelitian terkait, WHO memperkirakan bahwa setiap kali mengalami ejakulasi, seorang pria bisa menghasilkan antara 23-928 juta sel sperma. Hal ini sama halnya, 1 mililiter air mani mengandung 9-259 juta sel sperma.

Karena memiliki peranan yang sangat penting untuk mendukung aktivitas seksual. Kondisi sperma yang berkualitas juga memberikan kontribusi yang sangat penting, selama proses pembuahan.

Baca Juga: Dampak Mengeluarkan Sperma Setiap Hari, Awas Picu Beberapa Hal Buruk

Infertilitas atau kemandulan, tidak hanya disebabkan oleh gangguan kondisi kesehatan pada wanita. Kondisi kesehatan sperma, juga ternyata sangat berpengaruh terhadap hal ini.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber pada 12 Mare 2021, berikut kelainan sperma yang bisa terjadi pada pria.  

1. Oligozoosperma

Oligozoosperma adalah keadaan dimana cairan sperma hanya mengandung sedikit sel sperma. Hal ini akan berdampak pada infertilitas pria.

Baca Juga: 4 Jenis Olahraga Dapat Meningkatkan Kualitas Kesuburan Sperma

Konsentrasi sperma di bawah 20 juta sperma/ml dapat dikatakan oligozoosperma. Pada keadaan yang berat jumlah sperma dibawah 5 juta sperma/ml.

2. Asthenozoosperma

Asthenozoosperma adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya penurunan motilitas sperma.

Sperma yang baik adalah sperma yang dapat bergerak dengan cepat dan lurus ke depan. Namun apabila terdapat gangguan morfologi sperma, maka akan menyebabkan kecepatan pergerakan sperma menurun.

Baca Juga: Risiko Menelan Sperma bagi Kesehatan, Wanita Wajib Tahu

3. Teratozoosperma

Teratozoosperma adalah keadaan dimana bentuk sperma tidak normal. Penyebab dari keadaan ini tidak diketahui pada sebagian besar kasus.

Namun keadaan Teratozoosperma dikaitkan dengan penyakit Hodgkin’s, penyakit coeliac dan penyakit Crohn. Bentuk sperma yang tidak normal dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma dan mencegah masuknya sperma ke sel ovum.

4. Hypospermia

Hypospermia adalah keadaan medis dimana seorang pria memiliki jumlah cairan sperma yang sedikit, yaitu 1.5 ml. Bedakan dengan oligozoosperma yang berarti konsentrasi sperma yang rendah.

Baca Juga: Terapkan 5 Rutinitas Berikut Setiap Pagi, Dapat Menjaga Kadar Gula Darah Stabil

Keadaan ini tidak menyebabkan infertilitas, namun jika jumlah cairan sperma diikuti dengan konsentrasi sperma yang rendah, maka keadaan ini dapat menyebabkan infertilitas.

5. Hyperspermia

Hyperspermia adalah keadaan dimana seorang pria memiliki jumlah sperma yang banyak. Jumlah cairan sperma pada keadaan hyperspermia melebihi volume normal, sampai lebih dari 15.5 ml.

6. Azoosperma

Azoosperma adalah sebuah kondisi medis dimana tidak ditemukan sperma pada semen. Hal ini dikaitkan dengan fertilitas yang rendah, bahkan sterilitas.

Baca Juga: Morning Sex, Awali Hari dengan Kegiatan Menyenangkan dan Menyehatkan

Keadaan ini mempengaruhi 1 persen dari populasi pria. Terdapat berbagai penyebab azoosperma seperti gangguan hormon, bahkan gangguan genetik. Pada pemeriksaan sperma, tidak terlihat sel sperma yang memadai.

Enam kondisi tersebut, merupakan kondisi kelainan yang terjadi pada sperma anda. Segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk mengetahui penyebab dan mengatasi penyakit kelainan yang anda alami. ***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler