7 Bahaya Kelebihan Protein, Seperti Kerusakan Ginjal Hingga Penyakit Jantung

22 Maret 2021, 13:30 WIB
Ilustrasi Ginjal. /Unsplash/ robina Weermeijer/

RINGTIMES BANYUWANGI - Protein adalah nutrisi terpenting bagi tubuh yang berguna sebagai sumber energi, kecukupan protein bagi tubuh (45-55 gram sehari).

Semua itu bisa kita penuhi dengan mengkonsumsi daging, ikan,telur, susu, biji-bijian, kacang-kacangan, produk olahan kedelai, ekstrak jamur dan masih banyak lagi sumber protein lainnya.

Sayangnya, terlalu banyak mengonsumsi protein dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek berbahaya.

Berikut ini adalah bahaya kelebihan protein dilansir  Ringtimesbanyuwangi.com dari YouTube Kunci Sehat pada 22 Maret 2021.

Baca Juga: 8 Kebiasaan yang Bisa Merusak Ginjal, Seperti Makanan Olahan

1. Kelebihan berat badan

Salah satu tanda yang mudah dilihat dan dikenali adalah berat badan melonjak. Jumlah protein yang baik akan membantu tubuh tetap sehat.

Tetapi jika terlalu banyak mengonsumsi protein maka bisa menyebabkan berat badan meningkat. Karena itu perlu membatasi jumlah protein harian agar sesuai dengan kebutuhan tubuh.

2. Nyeri sendi

Para peneliti telah membuktikan diet tinggi protein yang kaya daging merah dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Ini dapat membentuk penumpukan kristal yang dapat menyebabkan rasa sakit di dalam sendi dan meningkatkan risiko penyakit asam urat.

Baca Juga: 7 Bahaya Kelebihan Protein, Bisa Merusak Ginjal hingga Sebabkan Penyakit Jantung

3. Dehidrasi

Untuk memecah protein tubuh memerlukan air dengan kata lain, konsumsi protein berlebih membuat tubuh kekurangan cairan.

Ginjal yang memecah protein akan menarik air dari tempat lain di dalam tubuh untuk mengimbangi protein tambahan.

Suatu riset yang pernah dilakukan pada atlet menunjukan peningkatan asupan protein menyebabakan penurunan tingkat hidrasi tubuh.

Namun, kita bisa mengatasinya dengan menambah asupan air atau mengurangi asupan protein.

4. Sakit kepala

Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, jadi sebaiknya kita berhati-hati dalam mengonsumsi protein dan memperbanyak asupan air untuk tubuh.

Baca Juga: 5 Jenis Minyak Goreng yang Baik untuk Kesehatan Jantung

5. Sembelit

Efek samping lain dari mengonsumsi protein berlebihan dan membatasi karbohidrat adalah kurangnya serat dalam tubuh.

Kekurangan serat menyebabkan masalah usus seperti sembelit, kembung dan ketidak keseimbangan bakteri di usus yang mendatangkan masalah pada pencernaan.

6. Penyakit jantung

Terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan susu berlemak tinggi yang merupakan bagian menu dari progam diet protein tinggi, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Hal ini dikaitkan dengan asupan lemak jenuh dan kolesterol yang lebih tinggi. Mengonsumsi daging merah dalam jumlah beasar dan produk susu berelemak tinggi terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Baca Juga: 9 Makanan yang Baik untuk Mencegah Penyakit Ginjal, Salah Satunya Bawang Bombay

7. Kerusakan ginjal

Menurut para ahli, diet tinggi protein dalam jangka waktu yang lama bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi protein juga bisa mempengaruhi seseorang yang telah mengidap penyakit ginjal.

Pasalnya, ginjal harus berkerja ekstra keras untuk menyingkirkan nitrogen dan produk limbah dari metabolisme protein.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler