Mengenal Nefropati Diabetik, Penyakit Ginjal Akibat Komplikasi Diabetes

5 November 2020, 12:00 WIB
ilustrasi nefropati diabetik akibat komplikasi diabetes /klikdokter.com

RINGTIMES BANYUWANGI – Nefropati diabetik adalah salah satu jenis penyakit ginjal yang disebabkan oleh dibates.

Seseorang yang lama mengidap diabetes dapat memiliki risiko terserang nefropati diabetik. Jika anda ada riwayat hipertensi, risiko terserang akan semakin tinggi.

Melansir dari healthline lebih dari 40 persen kasus gagal ginjal disebabkan oleh diabetes, dan diperkirakan sekira 180.000 orang hidup dengan ggal ginjal yang disebabkan oleh komplikasi diabetes.

Baca Juga: Tips Mengontrol Gula Darah Untuk Penderita Diabetes Tipe 2

Nefropati diabetik berlangsung lambat, bahkan dengan melakukan pengobatan, anda dapat menghentikan perkembangan penyakit ini.

Perlu diperhatikan, tidak semua nefropati diabetik akan berkembang menjadi gagal ginjal, dan menderita diabetes tidak berarti anda akan mengidap nefropati diabetik.

Setiap ginjal memiliki sekira satu juta nefron. Nefron adalah struktur kecil yang berfungsi sebagai penyaring limbah dari darah.

Baca Juga: 11 Tanda-Tanda Penyakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Merasa Mual dan Muntah

Diabetes dapat menyebabkan nefron menebal, sehingga akan menimbulkan bekas luka yang membuat ia kesulitan dalam menyaring limbah dan mengeluarkan cairan dari tubuh.

Kadar gula darah dan tekanan darah yang tinggi juga diduga berkontribusi pada nefropati diabetik.

Kadar gula darah dan tekanan darah yang terus-menerus tinggi akan menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Hal ini membuat ginjal tidak dapat menyaring limbah dan mengeluarkan cairan dari tubuh.

Baca Juga: 7 Makanan Bantu Turunkan Asam Lambung, Serta Ketahui Gejalanya

Adapun faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko terserang nefropati diabetik, adalah sebagai berikut.

1. Memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga.

2. Mengembangkan diabetes tipe 1 sebelum berusia 20 tahun.

3. Kebiasan merokok yang tidak bisa dihentikan.

4. Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

5. Mengalami komplikasi diabetes lainnya, seperti penyakit mata atau kerusakan saraf.

Baca Juga: Asam Lambung Naik Lagi? Segera Ketahui 9 Penyebab dan Gejala Asam Lambung

Jika anda menderita dibetes, segera lakukan tes darah dan urin secara berkala untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda awal kerusakan ginjal.

Hal tersebut harus dilakukan, mengingat diabetes merupakan faktor risiko kerusakan ginjal.

Berikut adalah tes umum yang akan dilakukan untuk mendiagnosis nefropati diabetik.

1. Tes urin mikroalbuminuria

Tes urin ini dilakukan untuk memeriksa albumin dalam urin. Urin yang normal tidak mengandung albumin. Jika ada protein di urin, itu merupakan tanda adanya kerusakan ginjal.

2. Tes darah BUN

Tes ini dilakukan untuk memeriksa keberadaan nitrogen urea dalam darah. Kadar nitrogen urea yang tinggi mungkin menjadi tanda adanya gagal ginjal.

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal, Pola Hidup Sehat dan Bebas Penyakit

3. Tes darah kreatinin serum

Tes darah kreatinin dilakukan untuk mengukur kadar kreatinin dalam darah.

Ginjal bertugas untuk mengeluarkan kreatinin dari tubuh dan mengirimkannya ke kandung kemih, kemudian dikeluarkannya dengan urin.

Jika kreatinin tidak bisa keluar dari darah, artinya ginjal mengalami kerusakan.

Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah, bisa menandakan ginjal tidak berfungsi dengan benar.

4. Biopsi ginjal

Biopsi ginjal adalah prosedur pembedahan dengan mengeluarkan sampel kecil dari salah satu ginjal untuk dilihat di mikroskop.

Perkembangan penyakit nefropati diabetik ini tergantung banyak faktor.

Dengan melakukan tes, pengobatan, dan perawatan dharapkan dapat memperlambat perkembangan penyakit dan menjaga kesehatan ginjal lebih lama.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler