4 Langkah Mencegah Penyakit Jantung, Mudah Dilakukan di Rumah

12 November 2020, 20:30 WIB
ILUSTRASI sakit jantung.*4 Langkah Mencegah Penyakit Jantung, Mudah Dilakukan di Rumah //Pixabay/mohamed_hassan/ /

RINGTIMES BANYUWANGI – Meskipun Anda mungkin tahu bahwa mengonsumsi makanan tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seringkali sulit untuk mengubah kebiasaan makan Anda. 

Apakah Anda sudah bertahun-tahun makan tidak sehat atau hanya ingin mengatur pola makan, berikut adalah delapan tip diet sehat jantung. 

Setelah Anda mengetahui makanan mana yang harus dimakan lebih banyak dan makanan mana yang harus dibatasi, Anda akan menuju diet jantung sehat.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Berikut 8 langkah mencegah penyakit jantung sebagaimana dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Mayoclinic.org.

  1. Kontrol ukuran porsi Anda

Berapa banyak Anda makan sama pentingnya dengan apa yang Anda makan. Membebani piring Anda, mengambil beberapa detik dan makan sampai Anda merasa kenyang dapat menyebabkan makan lebih banyak kalori dari yang seharusnya. 

Porsi yang disajikan di restoran seringkali lebih dari yang dibutuhkan siapa pun. Gunakan piring atau mangkuk kecil untuk membantu mengontrol porsi Anda. 

Makan porsi besar makanan rendah kalori dan kaya nutrisi, seperti buah-buahan dan sayuran, dan porsi lebih kecil dari makanan berkalori tinggi dan tinggi natrium, seperti makanan olahan, olahan atau cepat saji. 

Baca Juga: 6 Penyebab Lovebird Menyabuti Bulunya, Simak Penjelasannya

Strategi ini dapat membentuk pola makan serta jantung dan lingkar pinggang Anda. Catat jumlah porsi yang Anda makan. Jumlah porsi yang disarankan per kelompok makanan dapat bervariasi tergantung pada diet atau pedoman tertentu yang Anda ikuti. 

Ukuran porsi adalah jumlah makanan tertentu, yang ditentukan oleh ukuran umum seperti cangkir, ons, atau potongan. Misalnya, satu porsi pasta berukuran sekitar 1/3 hingga 1/2 cangkir, atau seukuran keping hoki. 

Satu porsi daging, ikan, atau ayam berukuran sekitar 2 hingga 3 ons, atau kira-kira seukuran dan ketebalan setumpuk kartu. Menilai ukuran porsi adalah keterampilan yang dipelajari. 

Baca Juga: Ternyata Makanan Emping Mlinjo Tidak Sebabkan Asam Urat Kambuh, Simak Fakta dan Penjelasannya

Anda mungkin perlu menggunakan gelas dan sendok pengukur atau timbangan sampai Anda merasa nyaman dengan penilaian Anda.

  1. Makan lebih banyak sayur dan buah

Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik. Sayuran dan buah-buahan juga rendah kalori dan kaya serat makanan. 

Sayuran dan buah-buahan, seperti tumbuhan atau makanan nabati lainnya, mengandung zat yang dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular. Makan lebih banyak buah dan sayuran dapat membantu Anda mengurangi makanan berkalori tinggi, seperti daging, keju, dan makanan ringan.

Baca Juga: 10 Cara Efektif Cegah Diabetes Tipe 2 Sebelum Terlambat, Pastikan Tak Menyesal

Menampilkan sayur dan buah dalam menu makanan Anda bisa jadi mudah. Cuci sayuran dan potong di lemari es Anda untuk makanan ringan cepat. 

Simpan buah dalam mangkuk di dapur agar Anda ingat untuk memakannya. Pilih resep yang memiliki sayuran atau buah-buahan sebagai bahan utama, seperti tumis sayur atau buah segar yang dicampurkan ke dalam salad.

3. Pilih biji-bijian

Biji-bijian utuh merupakan sumber serat dan nutrisi lain yang berperan dalam mengatur tekanan darah dan kesehatan jantung. 

Baca Juga: Semakin Mengkhawatirkan, Gunung Merapi Kembali Aktif dan Mengeluarkan Erupsi

Anda dapat meningkatkan jumlah biji-bijian dalam diet jantung sehat dengan membuat pengganti sederhana untuk produk biji-bijian olahan. Atau jadilah petualang dan cobalah biji-bijian baru, seperti farro gandum, quinoa atau barley.

4. Batasi lemak tidak sehat

Membatasi seberapa banyak lemak jenuh dan lemak trans yang Anda makan adalah langkah penting untuk mengurangi kolesterol darah dan menurunkan risiko penyakit arteri koroner. 

Tingkat kolesterol darah yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri Anda, yang disebut aterosklerosis, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Mayo Clinic

Tags

Terkini

Terpopuler