National Institute of Diabetic and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) merekomendasikan bahwa penderita diabetes harus menghindari jus buah atau buah kaleng dengan tambahan gula.
Baca Juga: 4 Manfaat Semangka Bagi Kesehatan, Mencegah Kanker Hingga Nyeri Otot
Campuran buah seperti smoothie juga memiliki kandungan gula tinggi dan lebih cepat diserap sehingga menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih tinggi.
Bagi penderita diabetes, salah satu cara untuk memilih buah-buahan yang aman dan sesuai serta makanan tinggi karbohidrat lainnya adalah dengan memeriksa indeks glikemik (GI).
GI adalah peringkat makanan dengan skala dari 1 sampai 100. Skor tersebut menunjukkan seberapa cepat item makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah.
Makanan GI tinggi diserap lebih cepat daripada makanan GI sedang atau rendah.
Baca Juga: Manfaat Brokoli Untuk Pencegahan Asam Urat, Rendah Purin dan Kaya Vitamin C
Beban glikemik (GL) memperhitungkan GI makanan ditambah jumlah karbohidrat dalam satu porsi. GL mungkin merupakan cara yang lebih akurat untuk menilai bagaimana makanan memengaruhi pengelolaan gula darah dari waktu ke waktu. Makanan rendah GI dan GL rendah lebih baik untuk membantu mengontrol kadar gula darah.
Orang mungkin terkejut mengetahui bahwa banyak buah memiliki indeks glikemik rendah. Orang mencerna sayuran bertepung, seperti kentang dan biji-bijian, lebih cepat, sehingga memiliki indeks GI yang lebih tinggi.
Semakin lama makanan kaya karbohidrat dimasak, semakin tinggi nilai GI. Lemak, kandungan serat, dan karbohidrat pendingin setelah diubah menjadi pati resisten melalui pemasakan semuanya dapat menurunkan nilai GI secara dramatis.***