RINGTIMES BANYUWANGI- Penyakit gagal hati adalah kondisi yang serius. Ada berbagai penyebab gagal hati dilihat dari jenisnya
Jenis penyakit gagal hati yang cukup beragam. Bahkan salah satunya bisa terjadi tiba-tiba tanpa gejala.
Maka dari itu perlu diketahui penyebab gagal hati. Agar kita dapat menghindari dan melakukan pencegahan.
Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Healtline pada tanggal 5 Januari 2021 mengenai berbagai penyebab gagal hati.
Lalu segera lakukan pencegahan. Jika sudah terlanjur mengalami gagal hati, maka segera lakukan pengobatan
Penyebab yang berhubungan dengan gagal hati akut
Penyebab agal hati akut, juga dikenal sebagai gagal hati fulminan, dapat terjadi meskipun tidak memiliki penyakit hati yang sudah ada sebelumnya.
Baca Juga: 11 Gejala Diabetes Tipe 1 pada Anak dan Remaja, Orang Tua Wajib Waspada
Menurut Mayo Clinic, penyebab paling umum dari gagal hati akut di Amerika Serikat adalah overdosis acetaminophen (Tylenol).
Acetaminophen adalah obat yang dijual bebas (OTC). Anda harus mengikuti dosis yang dianjurkan pada label. Temui dokter segera jika merasa overdosis.
Penyebab gagal hati akut juga bisa disebabkan oleh:
- Resep obat tertentu
- Beberapa suplemen herbal
- Infeksi virus, seperti hepatitis, termasuk hepatitis A, B, dan C.
- Racun
- Penyakit autoimun tertentu
Baca Juga: Kenali Tanda dan Gejala Stroke pada Anak, Segera Hubungi Dokter Terdekat
Penyebab gagal hati akut juga bisa bersifat genetik, diturunkan oleh gen abnormal dari salah satu atau kedua orang tua. Jika memiliki penyakit hati genetik, anda lebih rentan terhadap gagal hati.
Penyebab yang berhubungan dengan gagal hati kronis
Penyebab gagal hati kronis biasanya disebabkan oleh sirosis atau penyakit hati terkait alkohol (ARLD).
The American Liver Foundation menyatakan bahwa alkoholisme adalah penyebab sirosis paling umum di Amerika Serikat.
Baca Juga: Kenali 4 Gejala Stroke yang Sering Diabaikan Padahal Sangat Mematikan
Biasanya, hati memecah alkohol yang dikonsumsi. Tetapi jika minum terlalu banyak, hati tidak dapat memecah alkohol dengan cukup cepat.
Selain itu, bahan kimia beracun dalam alkohol dapat memicu peradangan di hati dan menyebabkan hati membengkak. Seiring waktu, kerusakan ini bisa menyebabkan sirosis.
Jika anda menderita hepatitis C, anda berisiko lebih besar mengalami gagal hati kronis atau sirosis. Virus hepatitis C menyebar melalui darah.
Baca Juga: Kenali 5 Gejala Anak Mengalami Disleksia, Orangtua Wajib Tau Hal ini
Jika darah dari orang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh, anda dapat tertular. Berbagi jarum dan menggunakan jarum kotor untuk membuat tato atau tindik dapat menyebarkan hepatitis C.
Penyakit ini memang tidak banyak diderita oleh warga negara Indonesia. Ada kurang dari 150.000 kasus per tahun.***