Kurangi Risiko Kanker dengan Mengonsumsi 6 Jenis Makanan Berikut

- 13 Maret 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi Makanan untuk Mengurangi Risiko Kanker
Ilustrasi Makanan untuk Mengurangi Risiko Kanker /Unsplash / FOODISM360/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang kerap kali dikhawatirkan, karena banyak orang menganggap penyakit ini susah disembuhkan, dan mematikan.

Meskipun sering dianggap berbahaya, dan dinilai cukup mematikan. Pada faktanya, kanker bukan merupakan jenis penyakit yang mematikan menurut WHO.

Berbeda halnya dengan penyakit mematikan lainnya, kanker pada dasarnya masih bisa disembuhkan dan perkembangannya relatif sangat cepat. Dan menurut WHO (World Health Organization), penyakit yang mematikan adalah penyakit yang memiliki karakteristik relatif lebih lambat.

Jenis penyakit yang mematikan antara lain, penyakit arteri koroner, stroke, infeksi saluran pernafasan, penyakit paru obstruktif kronik, kanker pernafasan, diabetes, Alzheimer dan demensia, dehidrasi akibat diare hebat, TB, dan sirosis hati.

Baca Juga: 4 Penyakit Tanda Ajal Sudah Dekat, Waspada Warna Kencing Seperti Ini

Baca Juga: Denny Siregar Tertawakan AHY yang Gandeng Bambang Widjojanto Sebagai Kuasa Hukum PD, AHY Pasti Kalah

Pada dasarnya, kanker bukanlah merupakan penyakit yang mematikan dalam kacamata medis. Meskipun demikian, perlu adanya tindakan preventif untuk mencegah dan mengurangi risiko terkena kanker.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Healthline pada 13 Maret 2021, berikut jenis makanan untuk mengurangi risiko kanker.

1. Brokoli

Brokoli mengandung sulforaphane, senyawa tanaman yang ditemukan dalam sayuran silangan yang mungkin memiliki sifat antikanker yang kuat.

Baca Juga: 4 Cara Mendampingi Orang Sakaratul Maut, Posisikan Tubuh Seperti Ini

Baca Juga: Sebut SBY Terpilih Sebagai Presiden Bukan Karena Prestasi, Teddy: Kambing pun Bisa

Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Mencegah Diabetes, Kurangi Penggunaan Obat Kumur

Satu penelitian tabung reaksi menunjukkan bahwa sulforaphane mengurangi ukuran dan jumlah sel kanker payudara hingga 75 persen. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa asupan yang lebih tinggi dari sayuran cruciferous seperti brokoli dapat menurunkan risiko kanker kolorektal.

2. Wortel

Wortel atau yang dalam bahasa latinnya biasa dikenal dengan nama Daucus Carota, merupakan salah satu jenis sayuran, yang ternyata tidak hanya baik bagi kesehatan mata, tetapi juga baik untuk mencegah risiko kanker.

Sayuran yang satu ini banyak mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh. Seperti, beta karoten, serat, vitamin K1, potassium, dan antioksidan.

Beberapa penelitian menemukan bahwa makan lebih banyak wortel dikaitkan dengan penurunan risiko jenis kanker tertentu.

3. Buncis

Buncis terkenal sebagai makanan sumber serat, folat, mangan, dan vitamin C yang baik untuk tubuh. Selain itu, buncis juga kaya akan mineral, terutama mangan.

Kandungan mineral lain yang ada dalam buncis adalah kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, dan zinc. Dan kandungan nutrisi tersebut dinilai sangat baik untuk mencegah risiko kanker.

4. Beri

Buah beri tinggi antosianin, pigmen tumbuhan yang memiliki sifat antioksidan dan dapat dikaitkan dengan penurunan risiko kanker.

5. Kacang

Penelitian telah menemukan bahwa makan kacang-kacangan dapat dikaitkan dengan penurunan risiko jenis kanker tertentu. Selain itu, dalam sebuah penelitian terkait ditemukan bahwa jenis kacang tertentu dapat dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.

Misalnya, kacang Brazil kaya akan selenium, yang dapat membantu melindungi dari kanker paru-paru pada mereka yang berstatus selenium rendah.

6. Kunyit

Kunyit adalah bumbu yang terkenal dengan khasiatnya yang meningkatkan kesehatan. Curcumin, bahan aktifnya, adalah bahan kimia dengan efek anti-inflamasi, antioksidan, dan bahkan antikanker.

Kurkumin juga telah terbukti efektif dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker paru-paru, payudara dan prostat dalam penelitian tabung reaksi lainnya.

Beberapa makanan tersebut dinilai efektif untuk mengurangi risiko terkena penyakit kanker, hal ini karena adanya zat anti kanker.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x