Dalam bukunya tersebut, ia menemukan bahwa sel kanker bersifat anaerobik (tidak menghirup oksigen) dan tidak dapat bertahan dalam konsentrasi oksigen yang tinggi. Sel kanker hanya dapat bertahan hidup dengan bantuan glukosa dalam lingkungan tanpa oksigen.
Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Kunyit, Bermanfaat dalam Pengobatan Kanker
Baca Juga: 7 Tanda Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai oleh Wanita
Baca Juga: 5 Jenis Kanker yang Banyak Diderita Wanita
Oleh karena itu, kanker tidak lebih dari mekanisme pertahanan, yang digunakan sel-sel kita untuk bertahan hidup di lingkungan asam tanpa adanya oksigen.
Sel sehat hidup di lingkungan basa yang penuh dengan oksigen, yang memungkinkan fungsi normalnya. Sel kanker hidup di lingkungan asam yang miskin oksigen.
Setelah menyelesaikan proses pencernaan, makanan, tergantung pada profil nutrisinya, menciptakan kondisi keasaman atau alkalinitas dalam tubuh. Secara sederhana, alkalinitas tubuh bergantung pada apa yang kita makan. Kondisi asam atau basa diukur dengan skala pH dari 0 sampai 14, dimana 7 adalah zona netral.
Dari 0-7 bersifat asam, dan 7-14 bersifat basa. Sel-sel kita, agar dapat beroperasi, harus memiliki pH sedikit basa di atas 7. Dengan individu yang sehat dan pH darah antara 7,40 dan 7,45. Darah secara konstan mengatur dirinya sendiri untuk mencegah masuknya keasaman metabolik. Namun, beberapa makanan dan darah yang diasamkan mencemari tubuh.
Gula rafinasi dan semua turunannya adalah jenis makanan yang terburuk untuk tubuh, karena tidak ada protein, lemak, vitamin, dan mineral di dalamnya, hanya karbohidrat olahan yang merusak pankreas. PH-nya sangat asam.
- Daging (semua jenis)