Mengenal KRI Golok, Kapal Siluman Milik Indonesia dengan Teknologi Canggih

- 7 Mei 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi KRI Golok
Ilustrasi KRI Golok /Tangkapan layar Instagram/ptlundin/

RINGTIMES BANYUWANGI - Indonesia baru saja menyelesaikan kapal perang yang diberi nama KRI Golok. 

KRI Golok ini bahkan disebut sebagai kapal siluman karena teknologi canggih yang ia miliki. 

Saat ini KRI Golok belum banyak diproduksi karena masih akan ditinjau lebih lanjut terkait performanya. 

Kapal perang Indonesia saat ini memang hanya KRI Golok. Namun jangan diremehkan karena kapal ini telah diisi dengan teknologi-teknologi canggih. 

la menggunakan desain Trimaran yang membuat kapal melaju lebih cepat dan stabil di atas air.

Baca Juga: 20 Negara dengan Kekuatan Militer Terbesar di Dunia Tahun 2022, Indonesia Masuk Peringkat Besar

Kemudian dengan skema tiga lambung, kapal juga bisa meredam goncangan ombak dibanding model konvensional lainnya.

Kapal perang ini nampaknya juga memakai sistem penggerak propulsi jet, bukan lagi baling-baling. Hal ini ditujukan agar kapal lebih senyap dalam bergerak.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di ZonaJakarta.com dengan judul: China Penasaran dengan Kemampuan Siluman KRI Golok Indonesia

Pasalnya suara baling-baling kapal dapat dilacak oleh sonar yang bakal menunjukkan dimana posisinya.

Indonesia juga akan memasang senjata kualitas premium ke kapal perang pertamanya.

Ia adalah Naval Strike Missile (NSM) buatan Norwegia. NSM memiliki daya tembak lumayan jauh mencapai 250 km.

Baca Juga: China Beri Jempol Kekuatan Militer Indonesia, Angkatan Laut Malaysia Hanya Bisa Gigit Jari

Tapi versi terbaik NSM justru dimiliki US Navy yang memodifikasinya menjadi rudal Over The Horizon Target.

Dikutip dari Naval Technology, Raytheon mengupgrade kemampuan NSM.

Karena upgrade ini ditujukan sebagai senjata bagi fregat rasa destroyer Constellation class US Navy.

Constellation class sendiri merupakan fregat hasil oprekan Italia dan AS sehingga menghasilkan satu jenis kapal perang baru berdasarkan rancang bangun FREMM.

Fincantieri sendiri mati-matian mendapatkan tender pengadaan fregat untuk US Navy.

Baca Juga: Militer Indonesia Menduduki Peringkat Pertama di Asia Tenggara, PT Dirgantara Garap Pesawat CN-235

Pasalnya baru kali ini AS memesan kapal perang ke negara lain padahal galangan kapal mereka seperti Ingalls Shipbuilding hingga Newport News Shipbuilding sudah mampu membuat berbagai kapal kombatan.

Dipakainya NSM ke Constellation class secara tak langsung memantik keinginan Indonesia membeli rudal ini.

Nantinya TNI AL akan melakukan uji coba penembakan NSM di Natuna Utara.

"TNI AL berencana akan memperkuat armada tempurnya dengan Rudal (Peluru Kendali) Naval Strike Missile yang sangat cocok untuk kapal-kapal perang milik TNI AL karena memiliki daya tembak sejauh 250 km.

Hal ini terungkap saat Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono mengadakan rapat paparan dengan PT. Lundin Industries Invest, Kongsberg Deffence & Aerospace AS dan PT. Datareka Integrasia di Wisma Elang Laut (WEL) Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Rabu 9 Februari 2022," dikutip dari tnial.mil.id.

Baca Juga: Pasukan Militer Indonesia yang Disegani Dunia, Masuk Peringkat Nomor 1 se-Asia Tenggara

"Untuk menguji kemampuannya, Kasal berkeinginan agar Naval Strike Missile bisa diujicobakan ke KRI Golok di Laut China Selatan dengan jarak sasaran 250 km sesuai spesifikasi misil tersebut.

TNI AL akan membantu fasilitas pengamanan dan target sasaran penembakan dalam rangka latihan, sementara dari pihak PT Kongsberg menyediakan misil yang akan dites dan sistem penembakannya," beber TNI AL.

Sebagai kapal siluman, senjata macam meriam maupun rudal KRI harus tersembunyi dari pantauan radar musuh.

Hal ini bisa dilakukan dengan menempatkannya di internal weapon bay. Internal weapon bay ini harusnya ada di KRI.

Karena jika sampai menampakkan senjata maka sia-sia saja desain siluman KRI Golok TNI AL karena bisa dilacak musuh dengan mudah.

Baca Juga: Puluhan Bom Rusia Tidak Bisa Lunturkan Semangat Ukraina, Simak Kegagalan Pasukan Militer Putin

PT Lundin selaku pembangun KRI Golok menggunakan konstruksi 'sandwich' dengan melapisi badan kapal menggunakan serat karbon komposit (CFRP). 

Serat ini lebih ringan namun lebih kuat daripada metal.

Bentuk streamline KRI Golok juga meminimalkan pantulan radar. Sehingga akan sulit dideteksi radar.

Akan tetapi soal combat management systems (CMS) Indonesia masih harus bergantung kepada negara lain.

Kelihatannya KRI ini akan memakai CMS buatan Thales atau Saab Swedia.

Baca Juga: Dengan Dalih Demi Keamanan Eropa, NATO Berencana Tempatkan Militer Permanen di Perbatasan Rusia

Untuk diketahui bersama CMS ialah komponen utama suatu kapal perang yang mengintegrasikan sistem sensor dan sistem persenjataan sehingga dapat mempermudah operator CMS dalam mendeteksi, melokalisasi, mengklasifikasi, tracking, hingga penembakan sasaran secara terintegrasi.*** (Beryl Santoso/ZonaJakarta.com)

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x