RINGTIMES BANYUWANGI - Rusia berjanji akan mengurangi serangan militer di berbagai daerah di Ukraina.
Pengurangan serangan militer yang dilakukan Rusia tersebut bertujuan untuk membentuk kepercayaan satu sama lain dengan Ukraina.
Namun ternyata janji Rusia tersebut tidaklah dipercaya begitu saja oleh Ukraina. Seperti kita tahu bahwa invasi antara dua negara tersebut telah terjadi lebih dari satu bulan.
Baca Juga: Hasil Dialog Damai Delegasi Rusia dan Ukraina, Mykhailo Podolyak Tawarkan Status Netral
Negosiasi yang dilakukan antara kedua belah negara dilakukan di Turki pada 29 Maret 2022 lalu dan menghasilkan salah satunya janji pasukan Putin seperti di atas.
Beberapa daerah tidak akan terkena serangan militer lagi ialah Kyiv dan Chernihiv. Tetapi banyak yang berpikir bahwa daerah-daerah tersebut gagal dikuasai sehingga akan berhenti diserang.
Meski demikian, invasi besar-besaran yang terjadi juga dapat diberhentikan satu per satu di berbagai daerah karena berkat perlawanan yang baik dari Ukraina.
Seperti dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com yang berjudul “Sangsi dengan Janji Rusia yang akan Kurangi Serangan, Presiden Ukraina: Kami Bukan Orang Naif".
Invasi telah dihentikan di sebagian besar front berkat perlawanan keras dari pasukan Ukraina yang telah merebut kembali wilayah mereka, bahkan ketika warga sipil terjebak di kota-kota yang terkepung.