RINGTIMES BANYUWANGI - Pada awalnya, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memilih mengamati dari jauh tentang invasi Rusia ke Ukraina.
Kendati demikian, saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki bulan kedua, NATO mulai menata rencana terkait menghadirkan militer permanen di perbatasan negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyampaikan, bahwa kehadiran militer permanen akan dilakukan di perbatasan Rusia.
Baca Juga: Sebanyak 50 Orang Tewas Usai Penyerangan Rusia dengan Rudalnya yang Menghantam Stasiun Kereta Api
Ini diklaim sebagai upaya untuk mencegah terjadinya invasi meluas yang diciptakan Rusia, selain sekarang mengarah pada Ukraina.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: NATO Akan Tempatkan Militer Permanen di Perbatasan Rusia, Disebut Demi Keamanan Eropa
Lebih lanjut, NATO menyebut langkah menempatkan militer permanen di perbatasan Rusia sebagai konsekuensi jangka panjang dari tindakan Vladimir Putin.
"Apa yang kami lihat sekarang adalah kenyataan baru, normal baru bagi keamanan Eropa. Oleh karena itu, kami sekarang telah meminta komandan militer kami untuk memberikan opsi untuk apa yang kami sebut pengaturan ulang, adaptasi jangka panjang NATO," kata Jens Stoltenberg, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NDTV.
Sebagai informasi, Stoltenberg baru-baru ini mengatakan rencana perpanjangan masa jabatan selama satu tahun mendatang.
Baca Juga: Kereta Anti Kiamat Diluncurkan oleh Cina, Akan Membawa Nuklir?