Namun begitu, untuk penderita bells palsy dengan gejala lebih parah membutuhkan penanganan medis untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Bell’s palsy rentan dialami oleh sekelompok orang dengan faktor risiko tertentu, diantaranya penderita diabetes.
Begitupun dengan penderita infeksi saluran pernapasan, seperti influenza atau flu serta ibu hamil, terutama saat trimester akhir atau minggu pertama setelah melahirkan.
Baca Juga: Lanjutkan Inovasi Banyuwangi Tanggap Stunting, Dinkes: Dua Basis Tiga Pilar
Kondisi otot wajah lumpuh membuat banyak orang beranggapan bahwa bells palsy sebagai stroke karena memiliki gejala serupa.
Nyatanya, bell’s palsy dan stroke adalah dua penyakit yang berbeda.
Bells palsy adalah peradangan pada saraf wajah, sedangkan stroke terjadi akibat adanya kelainan pembuluh darah di bagian otak.
RSUD Blambangan pun memberikan tips kesehatan untuk mencegah bells palsy yaitu dengan menghindari paparan langsung udara dingin pada wajah.
Selain itu masyarakat juga diimbau untuk mengontrol gula dan tekanan daerah, serta melakukan olahraga teratur serta makan makanan yang bergizi.***