Silent stroke bisa lebih parah jika seseorang memiliki faktor risiko stroke seperti fibrilasi atrium atau detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, atau ada riwayat keluarga stroke dan serangan jantung.
Fibrilasi atrium adalah jenis detak jantung tidak teratur yang paling umum terjadi. Jika tidak diobati, dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke lima kali lipat.
Baca Juga: 11 Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Stroke
Gejala fibrilasi atrium meliputi sensasi jantung berdebar-debar dan detak jantung yang terlalu cepat atau tidak seimbang bisa ditandai dengan nyeri dada, pusing, sesak napas, dan lelah.
Fiblirasi atrium lebih sering terjadi pada orang di atas 60 tahun, serta mereka yang menderita beberapa penyakit. Misalnya, diabetes, tekanan darah tinggi, asma, dan penyakit jantung.***