Duterte Sebut Presiden Bukan Pekerjaan bagi Wanita, Begini Tanggapan Putrinya

17 Januari 2021, 10:00 WIB
Duterte Sebut Presiden Bukan Pekerjaan bagi Wanita, Begini Tanggapan Putrinya /ANTARA/REUTERS /Eloisa Lopez/

RINGTIMES BANYUWANGI – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan bahwa presiden bukan pekerjaan bagi wanita.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Reuters.com, Minggu, 17 Januari 2021, Duterte mengatakan adanya perbedaan emosional antara wanita dengan pria, dan ia menepis spekulasi bahwa putrinya akan menggantikannya tahun depan.

“Putriku tidak lari. Saya telah mengatakan kepada Inday untuk tidak mencalonkan diri karena saya kasihan mengetahui bahwa dia harus melakukan apa yang saya alami,” kata Duterte pada peluncuran proyek jalan raya, mengacu pada putrinya, Sara.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Baca Juga: India Meluncurkan Program Vaksinasi Covid-19 Terbesar di Dunia

“Ini bukan untuk wanita. Anda tahu, tatanan emosional seorang wanita dan pria sama sekali berbeda. Anda akan menjadi bodoh di sisni. Jadi, itulah kisah sedihnya,” kata Duterte menambahkan.

Filipina memiliki dua presiden wanita, yaitu Gloria Macapagal Arroyo dari 2001 hingga 2010, dan Corazon Aquino dari 1986 hingga 1992.

Duterte terkenal karena komentarnya yang sering dianggap menyinggung, misoginis, dan seksis. Akan tetapi, pihak kantornya menyebut ucapan Duterte sebagai lelucon yang tidak berbahaya.

Menanggapi pernyataan Duterte yang sebut presiden bukan pekerjaan bagi wanita, Cristina Palabay dari kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa dalam pekerjaan apa pun, wanita sama cakapnya dengan pria.

Baca Juga: Nigeria Peringatkan Adanya Peredaran Vaksin Covid-19 Palsu

“Yang paling penting terutama ketika kita berbicara tentang kepresidenan dan jabatan publik adalah jika kepentingan mayoritas yang miskin ditegakkan,” kata Cristina.

Putri Rodrigo Duterte, yaitu Sara Duterte-Carpio telah memupuk citra sebagai penerus yang enggan sebagai walikota Davao.

Dia sangat populer karena menunjukkan karakter tangguh, dan tidak masuk akal sama seperti ayahnya, yang menjalankan kota selama dua dekade.

Dia tidak asing dengan tugas kepresidenan, dan dia melayani sebagai ibu negara karena pernikahan ayahnya dibatalkan.

Duterte-Carpio pada Kamis, mengatakan dia telah memberitahu ayahnya bahwa dia tidak berniat untuk mencalonkan diri, dan tidak akan terlambat masuk karena dia enam tahun lalu.

“Saya tidak malu-malu atau melakukan ‘menit terakhir’,” kata Duterter-Carpio dalam pesan teks.

Baca Juga: Obat Alami untuk Membunuh Sel Kanker, Cukup Gunakan Bawang Merah

Baca Juga: Gempa Susulan Magnitudo 5,0 Guncang Sulawesi di Tengah Pencarian Korban

“Jika seluruh negara tidak ingin memercayai ini, maka saya tidak dapat berbuat apa-apa. Tidak semua orang mau jadi presiden. Saya salah satunya,” kata Duterte-Carpio.

“Saya berterima kasih kepada mereka semua atas kepercayaan dan keyakinan mereka pada apa yang dapat saya lakukan, tetapi penolakan saya untuk mencalonkan diri sebagai presiden bukanlah akhir dari dunia,” pungkas Duterte-Carpio.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler