Media Amerika Ungkap Nelayan Indonesia Khawatir Pesawat Sering Jatuh, Sebut Kita Bisa Mati

18 Januari 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi Nelayan. /ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

RINGTIMES BANYUWANGI – Duka masih tak henti mengalir di tanah air. Kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari 2021 lalu masih berbekas di hati keluarga korban.

Bukan hanya pihak keluarga korban, nelayan Indonesia juga mulai mengungkapnya kegelisahannya kepada media asing.

Peristiwa jatuhnya pesawat komersil yang terjadi Indonesia dinilai sering bagi nelayan dan tak bisa mengelak hal ini sangat membuat mereka khawatir. Hal ini disampaikan nelayan di sekitar perairan pulau Lancang kepada media asing.

Baca Juga: Media Arab Ungkap Indonesia Suka Beli Pesawat Bekas, Tragedi SJ 182 Jadi Sorotan Dunia

Baca Juga: Sriwijaya Air 182, Media asing Sebut Indonesia sebagai Tempat Terburuk Penerbangan

Media asing menyoroti sisi lain dari peristiwa jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 tersebut dari kacamata nelayan setempat. Dikatakan nelayan yang dikutip oleh media asing, NY Times bahwa nelayan semakin khawatir dengan seringnya pesawat jatuh di Indonesia.

Sebelumnya telah terjadi peristiwa jatuhnya Sriwijaya Air yang menghantam perairan kepulauan Seribu pada siang hari tepat ditanggal 9 Januari 2021 tersebut.

Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 itu tepat ditengah pulau Lancang dan Pulau Laki. Tak lepas dari sorot media asing, berbagai media luar negeri mulai membahas fenomena dan fakta yang terjadi dibalik jatuhnya pesawat berseri SJ 182 tersebut.

Peristiwa naas yang memakan 62 korban jiwa tersebut membuat berbagai media luar mencari fakta seputar maskapai dan penerbangan Indonesia.

Salah satunya adalah NY Times yang ikut membahas bagaimana khawatirnya nelayan Indonesia mengenai kejadian pesawat jatuh yang sering menghantam air seperti SJ 182 tersebut.

“Saya beruntung itu tidak mengenai saya, itu seperti kilat, sangat cepat. Itu meledak saat menghantam air. Saya melihat puing-puing mengambang. Itu adalah puing-puing pesawat,” kata Hendrik yang merupakan nelayan di perairan Kepulauan Seribu yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari NY Times pada 18 Januari 2021.

Tak hanya itu, Hendrik juga mengungkapkan jika ia sering berpikir mengenai kejadian naas dimana pesawat jatuh yang kerap terjadi di area laut.

“Sejak kecelakaan Lion Air (lalu), saya sering berpikir ketika saya di laut dan saya melihat pesawat lewat, bagaimana jika ada pesawat yang jatuh di sini? Ada banyak nelayan di sini. Kami bisa mati,” kata Hendrik.

Hendrik mengatakan jika banyaknya nelayan di sekitar perairan Kepulauan Seribu ini membuat mereka khawatir akan bahaya jatuhnya pesawat karena sebelumnya tak akan mengira jika perairan Kepulauan Seribu bisa dihantam oleh pesawat.

Hendrik yang mengakui melihat peristiwa SJ 182 menghantam air itu berkata jika kini ia masih dalam trauma semenjak kejadian tersebut.

Baca Juga: Media Asing Soroti Raffi Ahmad Sebagai Prioritas Penerima  Vaksin Gelombang I

Baca Juga: 4 Media Asing Soroti Peristiwa Naas SJ 182, Sebut Indonesia Miliki Penerbangan Terburuk di Dunia

“Saya hanya duduk di rumah dengan gemetar, dan saya tergagap saat berbicara. Saya kehilangan nafsu makan sampai sekarang. Saya masih kaget,” kata Hendrik.***

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: NY Times

Tags

Terkini

Terpopuler