Ganja Sudah Dilegalkan, Promosi Gencar Pertama di Asia Tenggara Untuk Penghasilan Petaninya

22 Februari 2021, 21:25 WIB
Ilustrasi tanaman ganja. /Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI – Menjadi yang pertama di Asia Tenggara, ganja sudah legal untuk diproduksi dan ditanam sebagai sumber penghasilan petani.

Ganja yang legal itu menjadi pelegalan pertama di Asia Tenggara yang dilakukan oleh Thailand. Kini Thailand tegah gencar melakukan promosi untuk penghasilan petani.

Wakil Juru Bicara Pemerintah Traisulee Traisoranakul menyebutkan bahwa petani harus memiliki persetujuan dengan pihak berwenang dan rumah sakit untuk bisa menanam tanaman ganja itu.

"Setiap orang berhak menanam mariyuana dengan bekerja sama dengan rumah sakit provinsi untuk keperluan medis," ucap Traisulee.

Baca Juga: Sejarah Ganja Masuk dalam Jenis Tanaman Pertanian Pertama di Cina

Kemudian Traisulee menyebut jika sejauh ini sudah ada 2500 rumah tangga hingga 251 rumah sakit yang sudah menggalakan penanaman ganja. Disebutkan sudah tertanam hingga 15 ribu ganja di rumah dan rumah sakit itu.

Artikel ini sudah diterbitkan di PortalSurabaya.pikiran-rakyat.com dengan judul Kini Tak Lagi Ilegal, Pemerintah Harap Ganja Bisa Jadi Tanaman Sumber Penghasilan Utama Bagi Petani

"Kami berharap ganja dan rami akan menjadi tanaman komersial utama bagi petani," ucapnya.

Disebutkan pada tahun 2017, Thailand adalah negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan ganja untuk hal dna keperluanmedis.

Ganja bisa diolah menjaid makanan hingga minuman jika sudah mendapat persetujuan pemerintah Thailand.

Wakil Juru Bicara Pemerintah Thailand juga menyebut bulan ini Thailand bersama Medical Merijuana Institute akan mengadakan sesi informasi bagi investor serta publik di bulan Februari 2021 ini.

Baca Juga: Soal Ganja Sebagai Tanaman Obat, Berikut Penjelasannya

Disebutkan jika produsen obat negara yakni Organisasi Farmasi Pemerintah yang menjelaskan jika membeli ganja dari perusahaan komunitas yang disetujui hingga 45ribu baht atau setara US$ 1.500 untuk satu kilogram ganja.

Harga itu dibanderol untuk per kilo ganja dengan kandungan 12 persen cannabidiol atau CBD.***(Suhemanto/Portal Surabaya PRMN)

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Portal Surabaya (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler