Negara Tetangga Indonesia Panik, Ribuan Warga Terisolasi Akibat Bencana Besar

27 Maret 2021, 17:50 WIB
Ilustrasi banjir. /Unsplash.com/Chris Gallagher

RINGTIMES BANYUWANGI – Negara tetangga Indonesia kini tengah berjibaku menangani bencana alam yang memporakporandakan negara.

Sejak satu minggu lalu, bencana banjir mengepung negara tetangga Indonesia yakni Australia yang menyebabkan ribuan warga di berbagai wilayah harus dievakuasi.

Kini, banjir yang sempat membuat panik warga itu mereda dan menyisakan ribuan orang masih terisolasi.

Curah hujan yang amat tinggi menjadi fakor utama Australia banjir dan sungai tak mampu membendung debit air.

Banyak orang masih terisolasi di rumah dan polisi sudah mengumumkan korban dari banjir besar itu.

Baca Juga: Buat BWF Ciut, Twitter Penyelenggara All England 2021 Banjir Hujatan

Salah satunya ialah pria Pakistan yang terjebak dalam mobil saat ketinggian banjir mencapai 6 meter. Kemudian orang kedua yang tewas ditemukan di dalam kendaraan yang terbalik di sekitar sungai.

Lebih dari 11 ribu panggilanan darurat diterima otoritas Australia meminta pertolongan evakuasi banjir. Kepanikan warga membuat otoritas cukup kewalahan dan menyelamatkan hingga 950 orang saat banjir meninggi.

Kini fokus dilihkan pada distribusi makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Jembatan yang merupakan penyambung wilayah turut hanyut dan longsor sehingga menyebabkan proses distribusi dan evakuasi cukup alot.

"Ada ribuan orang di sana yang terisolasi," kata Smith seorang warga kepada AFP.

"Kerusakannya mengerikan, Bahkan di mana sungai tidak memengaruhi apa pun, Anda memiliki banyak air yang mengalir dari gunung, cukup banyak tanah longsor dan puing-puing di mana-mana," kata Pastor John Rizzo.

Baca Juga: Perang Dunia 3 Santer Pecah, 5 Negara Paling Aman Untuk Berlindung, Adakah Indonesia?

Listrik juga putus dan membuat kegiatan rumah tangga kesusahan.

Palang Merah di Autralia menyebut 6.000 orang telah muncul di pusat-pusat evakuasi dalam 24 jam terakhir dan 1.399 orang telah mendaftar untuk bersatu kembali dengan orang yang dicintai.

Perdana Menteri Negara Bagian Gladys Berejiklian mengatakan banjir di beberapa daerah adalah yang terburuk dalam satu abad, dengan puluhan ribu orang mengungsi dari rumah mereka, dan ribuan lainnya masih dalam keadaan siaga untuk evakuasi.

Warga yang wilayahnya kekurnagan stok makanna mulai panik dan harus berhemat demi menjaga anaknya bisa makan.

Sejumlah ribuan rumah dan bisnis rusak. Perusahaan asuransi menerima lebih dari 17.000 klaim dan masih banyak lagi yang diharapkan.

Baca Juga: Ratusan Kapal China Duduki Laut Natuna Utara, Picu Kekhawatiran di Negara ASEAN

Sejumlah daerah yang ada di pesisir pantai juga menyebut air setinggai satu meter terus mengenang selama satu minggu yag sebetulnya setara dengan dua pertiga curah hujan tahunan yang normal.

Ilmuwan sudah memberi peringatan bagi negara tetangga Indoensia itu mengenai cuaca ekstrem yang terjadi karena perubahan iklim sehingga otoritas harus bersiap dengan kemungkinan bencana banjir yang besar seperti satu minggu ke belakang.***

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Phys.org

Tags

Terkini

Terpopuler