Ini Alasan WHO Minta Warga Tak Pakai Masker, Meski Corona Mewabah

1 April 2020, 15:01 WIB
WHO minta warga dunia untuk tetap aktif dan sehat meski beraktivitas di rumah.* //WHO

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat Pemerintah Indonesia mulai mengambil kebijakan tegas.

Presiden RI Joko Widodo, baru saja menetapkan status Kedaruratan masyarakat terkait virus corona atau Covid-19 yang melanda di Indonesia.

"Maka itu, pemerintah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat," ucap Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa 31 Maret 2020.

Virus corona (COVID-19) masih menjadi pandemi yang disoroti dunia, baik itu pemerintah, masyarakat awam, bahkan kalangan akademis medis.

Bahkan untuk vaksin, masih dikembangkan oleh banyak laboratorium patologi dan sejenisnya.

Banyak cara atau tips yang beredar untuk dapat menangkal atau mencegah seseorang terinfeksi COVID-19 ini. Salah satunya adalah dengan menggunakan masker.

Baca Juga: IGI Hapus Jalur Prestasi PPDB 2020, Karena Ada Potensi Kecurangan

World Health Organization (WHO) mengklaim bahwa memakai masker pelindung secara tidak benar bisa lebih berbahaya.

Saat ini, masker pelindung menjadi barang langka akibat beberapa orang yang melakukan panic buying di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19).

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Stuff, Kepala Kedaruratan WHO, dr. Michael Ryan mengaku tidak mengetahui maksud para pejabat di Austria yang meminta semua penduduknya wajib mengenakan masker saat akan bepergian.

Sementara itu, di sisi lain, banyak negara yang masih kekurangan persediaan masker.

Dr Ryan menegaskan, dirinya percaya jika pada umumnya masker memang harus dipakai oleh orang yang sakit untuk mencegah mereka menyebarkan virus, dan juga petugas kesehatan yang benar-benar membutuhkannya.

Baca Juga: Berbohong Tes Covid-19, Pasien di Malaysia Bahayakan Nyawa Tim Medis

Namun, dr Ryan mengklaim belum menemukan bukti jika pemakaian masker pelindung dapat secara efektif mencegah penyebaran COVID-19.

"Tetapi tidak ada bukti khusus yang menunjukkan bahwa pemakaian masker oleh populasi massal memiliki manfaat khusus. Bahkan, ada beberapa bukti yang menunjukkan sebaliknya," ujar dr Ryan dalam konferensi persnya pada Senin, 30 Maret 2020.

Maka dari itu, dr Ryan mengimbau agar masyarakat lebih mengutamakan petugas medis terlebih dahulu yang diketahui lebih membutuhkan masker pelindung.

"Saat ini orang yang paling berisiko dari virus ini adalah petugas kesehatan garis depan yang berhadpan dengan virus setiap detik setiap hari. Memikirkan mereka tidak memiliki masker itu mengerikan," ungkapnya.

Baca Juga: Kim Jeffrey Gunakan Sikut sebagai Senjata Jitu Hindari COVID-19

Hal tersebut juga disampaikan oleh seorang ahli epidemiologi penyakit menular di WHO, dr Maria Van Kerkhove, dirinya mengatakan petugas medis adalah orang-orang yang paling membutuhkan masker pelindung.

"Prioritaskan penggunaan masker bagi mereka yang paling membutuhkannya, yaitu petugas kesehatan garis depan," tutur dr Maria.

Dr Maria juga tidak menganjurkan penggunaan masker kepada orang-orang yang sehat. Dirinya menegaskan, masker lebih dibutuhkan oleh orang-orang yang sakit dan orang-orang yang merawat mereka.

Hingga saat ini, COVID-19 sudah menginfeksi sebanyak 786.211 penduduk secara global, dengan 37.830 di antaranya meninggal dunia dan 165.660 orang lainnya dinyatakan sudah sembuh.***

Baca Juga: Untuk Diskusi Perkembangan Olahraga, KONI Kota Cimahi Gunakan Video Conference

Sumber: pikiran-rakyat.com dengan judul Minta Masyarakat Tak Pakai Masker meski Virus Corona Mewabah, WHO Ungkap Alasannya

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler