UPDATE Dokter Kembali Temukan 6 Gejala Baru Infeksi COVID-19

16 Mei 2020, 11:19 WIB
ILUSTRASI COVID-19 /pexels /

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Para dokter di Amerika Serikat (AS) menemukan enam gejala lain dari virus corona baru atau yang umumnya disebut sebagai COVID-19.

Diketahui, gejala baru tersebut ditemukan setelah mereka melakukan beberapa penelitian terhadap ratusan pasien di AS.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Mirror, pada awalnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDCAS mengonfirmasi bahwa hanya ada tiga gejala untuk COVID-19 yaitu, sesak napas, batuk dan demam.

Baca Juga: Viral Ucapan Indira Kalistha Terkait Corona, dr. Tirta Ungkap Kecewa

Namun, setelah melakukan penelitian kepada ratusan pasien COVID-19, para dokter di AS kembali menemukan gejala baru dari virus yang sudah merenggut 308.644 nyawa secara global tersebut.

Maka dari itu, CDC telah melakukan update terkait gejala-gejala COVID-19 yang akan muncul antara 2 hingga 14 hari setelah seseorang terinfeksi virus tersebut.

Enam gejala COVID-19 yang baru tersebut antara lain panas dingin, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan dan hilangnya kepekaan terhadap rasa atau bau.

Baca Juga: Viral, Makna Tersembunyi 'Bunga Awan' di Spongebob Squarepants

Menurut sebuah laporan penelitian di Iran, 76 persen dari total pasien COVID-19 di negara tersebut kehilangan kepekaan terhadap indra penciuman dan perasa mereka.

Seorang baking champion di AS yang terinfeksi COVID-19, Vallery Lomas mengaku bahwa dirinya kehilangan indra penciumannya selama 5 hari.

"Itu membuatku takut. Aku tidak bisa mencium bau apapun selama mungkin lima hari," ujar Vallery kepada media setempat.

Baca Juga: Rolls-Royce Raffi Ahmad Dijadikan Tempat Jemur Kasur dan Rengginang

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Dokter Kembali Temukan 6 Gejala Baru COVID-19, Salah Satunya Menggigil

Presiden dari British Rhinological Society dan ahli bedah telinga, hidung, tenggorokan terkemuka di Inggris, Profesor Claire Hopkins menjelaskan, beberapa pasien yang terinfeksi COVID-19 akan kehilangan indra penciuman mereka.

"Satu dari enam pasien akan kehilangan indra penciuman mereka saat terserang gejala COVID-19. Benar-benar hanya satu gejala itu saja, tanpa mendapatkan gejala terkait lainnya," jelas Claire.

Menurutnya, lebih baik mendapatkan gejala hilangnya indra penciuman dibandingkan dengan gejala-gejala COVID-19 yang lainnya.

Baca Juga: HEBAT! APD Rancangan Anggiasari Akhirnya Diproduksi Secara Massal

"Ketika Anda melihat semua potensi gejala-gejala tersebut, kehilangan indra penciuman mungkin lebih baik daripada mendapatkan demam atau batuk," tuturnya.

Sementara itu, ilmuwan di Prancis tengah mempersiapkan uji coba manusia untuk mengetahui hipotesis mereka yang mengatakan jika nikotin bisa mencegah COVID-19.

Uji coba ini akan melibatkan ribuan orang di Prancis, kemudian akan terbagi menjadi dua kelompok.

Baca Juga: Konflik Tak Bisa Dihindari Karena Kesulitan Pangan Akibat Covid-19

Dua kelompok tersebut antara lain, kelompok yang menggunakan patch nikotin dan kelompok lain yang menggunakan patch plasebo.

Kemudian, mereka akan diuji untuk melihat apakah ada perbedaan pada tubuh mereka dalam merespon virus COVID-19.

Percobaan ini merupakan tindak lanjut dari hasil hipotesis para ilmuwan di Prancis yang menunjukkan bahwa 80 persen orang yang merokok memiliki kekebalan terhadap COVID-19.

Baca Juga: 750 Ribu Susu Kemasan Siap Minum Didonasikan Kepada Tenaga Kesehatan

Hingga saat ini, pandemi COVID-19 sendiri sudah menginfeksi sebanyak 4.628.356 penduduk di seluruh penjuru dunia.

Dari total 4.628.356 kasus tersebut, 308.645 di antaranya meninggal dunia dan 1.758.039 lainnya telah sembuh.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler