Kini Korea Selatan Dihadapi Ancaman Gelombang Kedua Covid-19

29 Mei 2020, 07:55 WIB
KOREA Selatan kembali menghadapi gelombang kedua pandemi virus corona setelah kasus baru melonjak hingga 79 orang pada Kamis 28 Mei 2020.* /AFP

RINGTIMES BANYUWANGI  - New Normal baru-baru ini digembar-gemborkan oleh Pemerintah Indonesia untuk 'hidup berdampingan dengan virus corona COVID-19'.

Langkah tersebut seakan-akan mengikuti beberapa negara lain yang kini mulai melonggarkan kebijakan lockdown mereka.

Di sisi lain, ternyata Korea Selatan yang digadang-gadang berhasil menangani pandemi tanpa lockdown harus pasrah untuk kembali menghadapi gelombang kedua.

Baca Juga: Setelah Tutup Dua Bulan Lebih, Masjid Al-Aqsa Dibuka Kembali 31 Mei

Sumber Berjudul: Saat Indonesia Bersiap Hidup New Normal, Korea Selatan Kini Dihadapi Ancaman Gelombang Kedua Corona

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Strait Times, Negeri Ginseng itu menerapkan lagi pembatasan social distancing yang lebih ketat mulai akhir Mei 2020 ini.

Langkah pencegahan virus corona tersebut kembali dilakukan setelah pemerintah setempat mencatat laporan kluster penularan terbaru.

Gelombang kedua muncul setelah jumlah kasus positif corona harian melonjak tiba-tiba dan menjadi yang tertinggi sejak bulan April 2020 silam.

Baca Juga: Pemuda 25 Tahun Positif Covid-19, Kecamatan Tegaldlimo Zona Merah

Padahal, penduduk Korea Selatan hampir saja kembali ke kehidupan semula usai menurunnya jumlah pasien baru COVID-19 harian selama dua bulan terakhir.

Klaster penyebaran virus corona terbaru berpusat di Metropolitan Seoul Raya yang dihuni hampir setengah penduduk Korsel.

Kebijakan social distancing yang telah diperlonggar sejak Rabu 6 Mei 2020 lalu, lagi-lagi diperketat pejabat pemerintah demi mencegah penularan lebih luas.

Baca Juga: ABK Kapal Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Dipastikan Positif Covid-19

Museum, taman, galeri seni ditutup sejak Jumat 29 Mei 2020 hingga dua minggu ke depan.

Menteri Kesehatan Park Neung-hoo mengumumkan pengetatan itu pada Kamis 28 Mei 2020.

"Kami memutuskan untuk kembali memperkuat semua tindakan karantina di wilayah metropolitian sejak besok hingga Minggu 14 Juni 2020 mendatang,"ucapnya.

Baca Juga: Percaya Minum Darah Kura-kura Bisa Cegah Corona, Bayi Berusia 5 Bulan Ini Meninggal Dunia

Penduduk setempat juga diharapkan menghindari kerumunan dan perkumpulan sosial, termasuk restoran dan bar.

Di sisi lain, tempat-tempat ibadah masih diizinkan untuk berkegiatan dengan tambahan pengetatan protokol kesehartan. 

Adapun fasilitas pendidikan sedang dipersiapkan untuk dibuka kembali sesuai jadwal jika tak ada penambahan masa social distancing.

Baca Juga: XL Axiata Telah Meningkatkan Kapasitas Jaringan Hingga 2 Kali Dibandingkan Hari Normal

"Dua minggu ke depan sangat krusial dalam mencegah penyebaran infeksi di wilayah metropolitan," lanjut Park.

"Kita akan kembali memasuki masa social distancing jika kita gagal," tegasnya.

Dia mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan upaya yang lebih keras dalam mengampanyekan social distancing.

Baca Juga: Percaya Minum Darah Kura-kura Bisa Cegah Corona, Bayi Berusia 5 Bulan Ini Meninggal Dunia

Pasalnya, jumlah kasus baru sudah naik lebih dari 50 orang setidaknya dalam tujuh hari berturut-turut.

Pihak berwenang mengumumkan 79 kasus per Kamis 28 Mei 2020, menjadi yang terbesar sejak Minggu 5 April 2020 yang melaporkan 81 kasus baru.(Penulis: Sophia Tri Rahayu) 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler