BREAKING NEWS, Kematian Perawat Melonjak Dua Kali Lipat Akibat Corona

4 Juni 2020, 10:15 WIB
ILUSTRASI Perawat medis.* /AFP / Bryan R. Smith

RINGTIMES BANYUWANGi -  Berdasarkan data Dewan Perawat Internasional (ICN) pada Rabu 3 Juni 2020.

Kini sekitar 450.000 petugas kesehatan terinfeksi COVID-19  dari 600 perawat di seluruh dunia meninggal.

Jumlah kematian di antara perawat meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sebulan terakhir dari 260 kematian pada 6 Mei, menurut angka-angka yang didasarkan pada data di lebih dari 30 negara.

Baca Juga: Membuat Publik Milter Dunia Terkejut! Inilah Kehebatan KRI Klewang

Berita ini sebeumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Kematian Perawat akibat COVID-19 Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat Dalam Sebulan Terakhir di Dunia+

"Dalam dua bulan terakhir, kami telah melihat jumlah kematian perawat karena virus corona di seluruh dunia meningkat dari 100 menjadi sekarang lebih dari 600 dan kami pikir di seluruh dunia jumlah petugas kesehatan yang dapat terinfeksi virus ini adalah sekitar 450.000," kata Howard Catton, kepala eksekutif ICN yang berbasis di Jenewa, kepada Reuters Television.

"Ini adalah angka yang terus naik," ujar dia.

Imbas pandemi di kalangan profesional kesehatan tidak diketahui pasti, menurut asosiasi yang menuntut perlindungan lebih besar bagi mereka dan pengumpulan data yang andal secara sistematis.

Baca Juga: Melanggar Kebijakan, Google Hapus Aplikasi 'Anti China'? Cek Fakta

Rata-rata, 7 persen dari semua kasus COVID-19, penyakit paru-paru yang disebabkan oleh virus corona baru, adalah di antara petugas kesehatan.

Ini berarti bahwa perawat dan staf kesehatan lain memiliki risiko pribadi yang besar "dan begitu juga pasien yang mereka rawat."

Menyimpulkan dari 6 juta kasus yang dilaporkan, diperkirakan sekitar 450.000 infeksi di antara petugas kesehatan.

Baca Juga: Polda Metro Perpanjang Masa Berlaku SIM, Demi Hindari Antrean PSBB

Tingkat infeksi di antara petugas layanan kesehatan sangat bervariasi antarnegara, dengan kurang dari 1 persen di Singapura dan lebih dari 30 persen di Irlandia.

Sedangkan Spanyol dan Jerman telah mencatat jumlah kematian yang rendah di antara petugas kesehatan meskipun terjadi wabah besar.

"Mengapa tingkat kematian di kalangan perawat tampak lebih tinggi di beberapa negara Amerika Latin?" tanya ICN, merujuk pada wilayah yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah muncul sebagai pusat baru pandemi.

Baca Juga: Viral Lewat Video Lathi Challenge, Inilah Profil MUA Jharna Bhagwani

"Mengapa beberapa negara melaporkan kematian yang tidak proporsional di antara petugas kesehatan kulit hitam, Asia, dan minoritas (petugas layanan kesehatan)? Ini adalah masalah yang diangkat langsung oleh Asosiasi Perawat Filipina ke ICN, mengenai petugas kesehatan Filipina di Inggris," kata ICN.(Ari Nursanti)

ICN mewakili 130 asosiasi nasional dan lebih dari 20 juta perawat terdaftar.***

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler